Mohon tunggu...
Buya Sudaisy
Buya Sudaisy Mohon Tunggu... -

denai urang piaman

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

WAHABI, Apa dan Siapa?

3 Januari 2013   05:55 Diperbarui: 24 Juni 2015   18:35 117
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Asy Syaikh berkata: ”Coba tolong perhatikan..! Syaikh Muhammad bin Abdul Wahhab lahir pada tahun 1115 H dan wafat pada tahun 1206 H… Nah, ketika Al Imam Al Lakhmi berfatwa seperi itu, jauh ratusan tahun lamanya Syaikh Muhammad bin Abdul Wahhab belum lahir… Bahkan sampai 22 generasi ke atas dari beliau sama belum yang lahir… Apalagi berdakwah… Bagaimana ini..??”
(Merekapun terdiam beberapa saat…)

Kemudian mereka berkata: ”Lalu sebenarnya siapa yang dimaksud Wahabi oleh Imam Al Lakhmi tersebut..?” Mohon dijelaskan dengan dalil yang memuaskan, kami ingin mengetahui yang sebenarnya..!”

Asy Syaikh pun menjawab dengan tenang : ”Apakah anda memiliki kitab Al Firaq Fii Syimal Afriqiya, yang ditulis oleh Al Faradbil, seorang kebangsaan Perancis..?”

Dosen itu berkata: ”Ya ini ada..”

Asy Syaikh pun berkata : ”Coba tolong buka di huruf ‘wau’..”
Maka dibukalah huruf tersebut dan munculah sebuah judul yang tertulis Wahabiyyah’.”

Kemudian Asy Syaikh menyuruh kepada dosen itu untuk membacakan tentang biografi firqah wahabiyyah tersebut.

Dosen itu pun membacakannya: ”Wahabi atau Wahabiyyah adalah sebuah sekte Khawarij Ibadhiyah (kadang juga dibaca Abadhiyah) yang dicetuskan oleh Abdul Wahhab bin Abdirrahman bin Rustum Al Khariji Al Abadhi… Orang ini telah banyak menghapus Syari’at Islam… Dia menghapus kewajiban menunaikan ibadah haji dan telah terjadi peperangan antara dia dengan beberapa orang yang menentangnya. Dia wafat pada tahun 197 H di kota Tharat di Afrika Utara. Penulis mengatakan bahwa firqah ini dinamai dengan nama pendirinya, dikarenakan memunculkan banyak perubahan dan dan keyakinan dalam madzhabnya. Mereka sangat membenci Ahlus Sunnah.”

Setelah Dosen itu membacakan kitabnya Asy Syaikh berkata : ”Inilah Wahabi yang dimaksud oleh Imam Al Lakhmi, inilah wahabi yang telah memecah belah kaum muslimin dan merekalah yang difatwakan oleh para ulama Andalusia dan Afrika Utara sebagaimana yang telah kalian dapati sendiri dari kitab-kitab yang kalian miliki. Adapun da’wah yang dibawa oleh Syaikh Muhammad bin Abdul Wahhab yang didukung oleh Al Imam Muhammad bin Su’ud -rahimuhumallah-, maka dia bertentangan dengan amalan da’wah khawarij, karena da’wah beliau ini tegak di atas Kitabullah dan Sunnah Rasulullah shallallahu ‘alayhi wa sallam yang shahih, dan beliau menjauhkan semua yang bertentangan dengan keduanya, mereka menda’wahkah tauhid, melarang berbuat syirik, mengajak umat kepada Sunnah dan menjauhinya kepada bid ’ah, dan ini merupakan manhaj da’wahnya para Nabi dan Rasul. Syubhat yang tersebar di negeri-negeri Islam ini dipropagandakan oleh musuh- musuh islam dan kaum muslimin dari kalangan penjajah dan selain mereka agar terjadi perpecahan dalam barisan kaum muslimin. Sesungguhnya telah diketahui bahwa dulu para penjajah menguasai kebanyakan negeri-negeri islam pada waktu itu,dan saat itu adalah puncak dari kekuatan mereka. Dan mereka tahu betul kenyataan pada perang salib bahwa musuh utama mereka adalah kaum muslimin yang bebas dari noda yang pada waktu itu menamakan dirinya dengan Salafiyyah. Belakangan mereka mendapatkan sebuah pakaian siap pakai, maka mereka langsung menggunakan pakaian dakwah ini untuk membuat manusia lari darinya dan memecah belah diantara kaum muslimin, karena yang menjadi moto mereka adalah ‘pecah belahlah mereka, niscaya kamu akan memimpin mereka’.”
Shalahuddin Al Ayubi tidaklah mengusir mereka keluar dari negeri Syam secara sempurna kecuali setelah berakhirnya Dawlah Fathimiyyah Al ‘Ubaidiyyin di Mesir, kemudian beliau (Shalahuddin) mendatangkan para ulama Ahlus Sunnah dari Syam lalu mengutus mereka ke negeri Mesir, sehingga berubahlah negeri mesir dari aqidah Syiah Bathiniyyah menuju kepada Aqidah Ahlus Sunnah yang terang dalam hal dalil, amalan dan keyakinan. (Silahkan lihat kitab Al Kamil oleh Ibnu Atsir)
=====================
Demikianlah saudara-saudaraku yang dirahmati oleh Allah, inilah fakta yang ada, dimana musuh-musuh islam selalu saja menghalang-halangi da’wah yang haq, karena manghancurkan islam adalah tujuan mereka, mereka tahu kalau umat islam ini bodoh dari ilmu Agama akan sangat mudah menghancurkannya dari dalam. Musuh-musuh Islam mencampurbaurkan antara istilah Wahabi Khariji dengan da’wah Syaikh Muhammad bin Abdul Wahhab dan menyebut da’wah beliau sebagai da’wah Wahabi untuk menjatuhkan da’wah yang beliau usung dan menghalang-halangi terangnya cahaya kebenaran. Menggunakan fatwa-fatwa para ‘ulama Ahlus Sunnah terhadap Wahabi Khariji untuk diarahkan kepada da’wahnya Syaikh Muhammad bin Abdul Wahhab dan orang-orang yang selalu menda’wahkan kemurnian tawhid dan sunnah.
Pelajaran penting juga yang dapat kita ambil, hendaknya bagi siapa saja yang ingin mendiskusikan ilmu haruslah dia mendatangkan bukti-bukti yang kuat sebagaimana dialog yang telah kita baca di atas,sehingga bukan nafsu yang keluar dari mulutnya, melainkan imu yang shahih.. Dialoglah dengan cara yang baik, bukan dengan debat kusir yang kosong dari hikmah…

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun