Asy Syaikh menjawab : ”Dari sampul luarnya saja.”
Dosen itu kemudian mengambil kitabnya dan membacakannya: ”Namanya adalah Kitab Al Mi’yar, yang dikarang oleh Al Imam Ahmad bin Muhammad Al Wansyarisi. Wafat pada tahun 914 H di kota Fas, di Maroko.
Kemudian Asy Syaikh berkata kepada salah seorang penulis di sebelahnya: ”Wahai syaikh, tolong catat baik- baik, bahwa Imam Al Wansyarisi wafat pada tahun 914 H.” Kemudian bisakah anda menghadirkan biografi Imam Al Lakhmi?”
Dosen itu berkata: ”Ya..”
Kemudian dia berdiri menuju salah satu rak perpustakaan, lalu dia membawakan satu juz dari salah satu kitab-kitab yang mengumpulkan biografi ulama. Di dalam kitab tersebut terdapat biografi Al Imam Ali bin Muhammad Al Lakhmi, seorang Mufti Andalusia dan Afrika Utara.
Kemudian Asy Syaikh berkata : ”Kapan beliau wafat?”
Yang membaca kitab menjawab: ”Beliau wafat pada tahun 478 H”
Asy Syaikh berkata kepada seorang penulis tadi : ”Wahai syaikh tolong dicatat tahun wafatnya Syaikh Al Lakhmi.” Kemudian ditulis.
Lalu dengan tegasnya Asy Syaikh berkata : ”Wahai para masyaikh… Saya ingin bertanya kepada antum semua… Apakah mungkin ada ulama yang memfatwakan tentang kesesatan suatu kelompok yang belum datang (lahir)..?! Kecuali kalau dapat wahyu??
Mereka semua (para dosen) menjawab : ”Tentu tidak mungkin, Tolong perjelas lagi maksud anda..!”
Asy syaikh berkata lagi : ”Bukankah (istilah) wahabi yang kalian anggap sesat itu adalah da’wah yang dibawa dan dibangun oleh Syaikh Muhammad bin Abdul Wahhab..?
Mereka berkata : ”Siapa lagi..?”