SITI NURYANI
Mahasiswa Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan
                                                  Program Studi Pendidikan Agama Islam Unisnu Jepara.
Menjadi seorang Guru adalah profesi yang menantang setiap harinya, bagaimana tak menantang, apabila ia  selalu dituntut untuk menyuguhkan sebuah materi bagi para muridnya di tambah lagi, jika sewaktu-waktu muridnya yang mereka ajar, lagi tak bersahabat hingga mencelah mereka saat mengajar.Namun bagi mereka yang melewati tantangan ini dengan baik, akhirnya mengajar menjadi sebuah passion dalam hidupnya, dan menjadi salah satu kebahagiaan yang muncul di setiap harinya (www.psikoma.com.19/4/2018).
Seperti yang dimuat di www.psikoma.com, menegaskan bahwa menjadi Guru yang menyenangkan yang baik dikagumi dan dihormati oleh anak didik, masyarakat sekitar dan rekan seprofesi itu tidaklah mudah.Guru yang baik pada dasarnya adalah manusia yang baik. Mereka memiliki kepribadian penyayang, baik, hangat, sabar,tegas, luwes dalam perilaku, pekerja keras, serta berkomitmen pada pekerjaan mereka.
Guru merupakan seseorang "pendidikan", pendidikan adalah orang yang memikul tanggung jawab untuk membimbing (Ramayulis, 1982:42) pendidikan tidak sama dengan pengajar karena mengajar adalah bagian tugas dari pendidik, seorang pengajar hanya melakukan proses pemberian materi pelajaran atau dengan redaksi kata lain "melakukan transfer ilmu" kepada murid-muridnya dan indicator keberhasilan tertinggi (prestasi) seorang pengajar adalah ketika orang yang diajari (murid) paham betul dengan materi yang telah diajarkannya . Sedangkan pendidikan bukan hanya bertanggung jawab menyampaikan materi pelajaran kepada murid saja, tetapi juga membentuk kepribadian seorang anak didik bernilai tinggi (Ramayulis , 1998:36).
Menjadi Guru yang menyenangkan bagi siswa memang menjadi harapan sebagian besar guru-guru , untuk menjadi Guru yang menyenangkan anak didiknya seorang guru harus menguasai berbagai keterampilan, seperti keterampilan sosial yakni bagaimana seorang guru dalam melakukan interaksi dengan anak didiknya dan bagaimana pola komunikasi yang dibentuk antara seorang guru dengan siswanya, selain itu guru juga harus bisa menghadirkan ikatan emosional dengan siswanya agar pembelajaran dan pendidikan berjalan bermakna dan membuat siswa lebih menikmati proses pembelajaran. Selain itu guru juga harus memiliki kecerdasan intelektual agar segala ketidak tahuan siswa , kebutuhan edukasi siswa bisa terjawab dan terselesaikan melalui kemampuan dan kapabilitas gurunya.
Menjadi guru merupakan panggilan jiwa. Mengabdi dengan sepenuh hati dan seluruh tekad yang kita punya. Tetapi hal itu tidaklah cukup, pengetahuan yang luas dan sifat keteladanan juga harus dipunyai.Â
Terlebih lagi rasa kedekatan pada siswa  perlu selalu kita jaga. Sehingga kita bisa menjadi guru yang baik, menyenagkan. Tetapi bagaimanakah pendekatan & cara menjadi seperti itu, apalagi menghadai siswa yang mempunyai latar belakang yang berbeda-beda, karakter juga berbeda. Tentu guru harus mempunyai kiat khusus untuk menghadapinya. Berikut ini adalah kiat dan cara menjadi guru yang baik, menyenangkan dan dirindukan.
Ceria dan Bijaksana
Mulailah memperkenalkan diri dan mengajar dengan ceria .sebab guru yang ceria lebih mudah diterima oleh siswa dalam kelasnya . Apabila jika metode mengajarnya juga ceria dan menyenangkan . Tentu saja siswa akan menjadi antusias, bahkan bisa menjadi aktif karena tidak takut bertanya atau mengeluarkan pendapat .