Mohon tunggu...
butho idjo
butho idjo Mohon Tunggu... -

Hanya seorang engineer biasa :) => http://butho.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Money

Hilangkan Budaya "me too" dalam Pengembangan Perekonomian Indonesia

16 September 2010   03:31 Diperbarui: 26 Juni 2015   13:12 84
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption id="" align="aligncenter" width="555" caption="sumber gambar: http://ipssmpn8.webs.com/"][/caption]

Jika ditoleh lagi ke belakang, dan menelaah apa yang akan terjadi di depan, Indonesia memang tidak cocok untuk menguasai bidang teknologi tinggi (hi-tech). In my mind, biarkan negara lain menguasainya. Kita, hanya perlu mengerti sedikit saja dengan tujuan agar tidak dibodohi. Opsi lain (selain hi-tech) yang harus kita kembangkan adalah sisi agrobis dan hasil laut. Perhatian harus benar-benar kita curahkan untuk memajukan sektor ini. Lupakan pasar handphone, mobil atau pesawat terbang. Majukan produksi beras, cabe, jagung, bawang dan produk agrobis yang lain. Kemudian kuasai pasar dunia. Buat dunia bergantung pada kita. Yang sudah terlanjur cinta pada hi-tech & dunia permesinan, buat mereka fokus untuk mengembangkan teknologi dibidang agrobis. Buat mesin traktor sendiri, mesin penggilingan sendiri, mesin ngunduh buah sendiri, mesin pemetik daun teh sendiri, de el el, de el el.... Dulu, jawadwipa terkenal dengan produksi berasnya. Lima atau sepuluh tahun lagi, dunia harus bergantung beras pada jawa. Dulu, maluku terkenal dengan rempah-rempahnya. Lima atau sepuluh tahun lagi, dunia harus kembali bergantung rempah-rempah pada maluku. Gali semua potensi yang ada di setiap pulau. Dan semua potensi itu tidak harus sama. Andai konsep pemerintah sekarang selaras dengan pemikiranku :(

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun