Mohon tunggu...
Bustomi Ahsan
Bustomi Ahsan Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiswa Universitas Jember

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Mahasiswa KKN BTV 3 UNEJ Melakukan Pemberdayaan UMKM dalam Hal Strategi Inovasi Produk dan Digitalisasi Promosi

31 Agustus 2021   07:18 Diperbarui: 31 Agustus 2021   07:34 159
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kuliah kerja nyata (KKN) merupakan salah satu kewajiban akademik bagi mahasiswa. Di tengah pandemi Covid-19, kegiatan tersebut harus dilakukan secara berbeda. Seperti yang dilakukan oleh mahasiswa Universitas Jember (Unej). Mereka melakukan KKN back to village (BTV) atau di kampung halaman masing-masing.

KKN BTVmerupakan periode ketiga yang digalakkan oleh UNEJ. Diselenggarakan mulai 11 Agustus hingga 9 September mendatang.

Banyak cara bagi mahasiswa untuk melakukan pengabdian kepada masyarakat. Salah satunya yaitu memberikan pendampingan kepada para pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) di sekitarnya. Baik dalam kegiatan pengembangan usahanya hingga kegiatan promosi sampai penjualannya.

Salah satu yang sedang melakukan KKN BTV adalah Bustomi Ahsan,  Mahasiswa yang menempuh program studi Agribisnis ini melakukan pendampingan kepada pelaku UMKM yang berada di Desa Kranji Kecamatan Paciran Kabupaten Lamongan ini dengan program- program yang sudah dirancang sebelumnya.

Salah satu UMKM yang merasakan dampak dari Pandemi adalah Usaha Kedai Eskrim, sehingga perlu adanya pengembangan usaha yang maksimal. Pemilik usaha Kedai Eskrim ini juga sangat antusias terhadap program-program pemberdayaan wirausaha tersebut.

Kedai Eskrim merupakan cafe atau kedai yang menjual beberapa macam Ice Cream, makanan ringan dan minuman yang banyak dijumpai di cafe cafe lainnya. Dari proses pembuatan ice cream hingga penjualannya dilakukan oleh pemilik usaha dan keluarganya. Biasanya dalam 2 hari sekali pemilik usaha melakukan proses produksi eskrim. Produk ice cream hanya dijual di cafe depan rumah pemilik. Selain itu juga pemilik usaha hanya melakukan promosi melalui Whatsapp dan facebook.

Bapak Waliyuddin selaku pemilik Usaha sangat menerima mahasiswa KKN Unej ini. Bapak waliyuddin juga mengajari proses pembuatan ice cream dari awal hingga akhir.

Menurut Bustomi, produk olahan dari usaha Kedai Eskrim ini memiliki potensi yang sangat besar, namun dalam hal promosidan penjualan serta pelayanan yang dilakukan kurang maksimal. Bapak waliyuddin juga bercerita bahwa beliau kurang puas dengan penjualan yang dilakukan hanya di cafe atau on the spot. Selain itu bustomi memiliki inovasi produk, memaksimalkan promosi, pelatihan pembuatan poster, dan penjualan dengan media online.

Dosen Pembimbing Lapangan KKN kelompok 51 yakni Bapak Muhammad Gufron Rosyady, S.P., M.P. Sangat mendukung program yang dikembangkan oleh mahasiswanya tersebut. Beliau juga berpesan kepada mahasiswanya, meskipun waktu pada KKN kali ini tergolong singkat. Mahasiswanya harus bisa memberikan usaha yang maksimal untuk masyarakat desa.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun