Mohon tunggu...
bustanol arifin
bustanol arifin Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Happy Reader | Happy Writer

Tertarik Bahas Media dan Politik | Sore Hari Bahas Cinta | Sesekali Bahas Entrepreneurship

Selanjutnya

Tutup

Analisis Pilihan

Memilih Pemimpin Berdasarkan Nurani, Gagasan dan Program

26 November 2024   20:13 Diperbarui: 26 November 2024   20:31 52
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Padahal, substansi dari sebuah pemilihan sejatinya terletak pada gagasan dan program yang ditawarkan. Memilih bukan hanya tentang siapa yang akan memimpin, tetapi lebih kepada bagaimana seorang pemimpin mampu membawa perubahan dan memenuhi kebutuhan masyarakat.

Seharunya, memilih pemimpin itu bukan karena kedekatan emosional dan wajah familiar sang calon, tetapi atas dasar kesamaan visi dan tawaran program yang dianggap mampu membawa perubahan suatu daerah ke arah yang lebih baik.

Semua bentuk kemajuan, dalam bentuk apapun, selalu dimulai dari sebuah gagasan. Misalnya Soekarno dengan konsep kemerdekaan Indonesia, Ki Hajar Dewantara melalui gagasan terkait pendidikan nasional telah menunjukkan bahwa gagasan bukanlah mimpi atau omong kosong.

Begitu pula dengan progam yang ditawarkan oleh kandidat kepala daerah, merupakan cermin kemampuan sang calon pemimpin untuk merealisasikan gagasan-gagasan besarnya. Namun, tidak semua program dapat dilaksanakan atau realistis, sehingga pemilih juga harus mampu membaca mana program yang sekiranya dapat dilaksanakan dan tidak.

Tentu, syaratnya kita harus mampu menguji gagasan serta program sang calon kepala daerah dengan seperangkat pengetahuan yang kita miliki. Pengetahuan inilah yang akan membawa dan membimbing kita untuk menguji gagasan serta menakar program para kontestan.   

Jernih Memilih Pemimpin

Demokrasi telah memberikan kita kebebasan untuk memilih pemimpin berdasarkan nurani masing-masing. Tentu, kebebasan ini harus kita gunakan sebaik-baiknya untuk memilah serta memilih pemimpin berdasarkan rekam jejak, gagasan dan program yang ditawarkan.

Terlebih, kita saat sekarang ini sedang berada pada era keterbukaan informasi, di mana semua informasi mengenai calon kepala daerah, baik gubernur maupun wali kota dan bupati, dapat dengan mudah ditelusuri dan dibaca gagasan-gagasan besarnya.

Namun, sebagai catatan penting, perlunya berhati-hati dalam menerima dan mempercayai sebuah informasi yang diperoleh dari media massa maupun media sosial. Sebab, ada banyak sekali informasi palsu atau hoaks yang sengaja difabrikasi lalu disebarkan untuk memanipulasi pemilih.

Sekali lagi, memilih berdasarkan gagasan dan program para kandidat kepala daerah termasuk bagian dari kedewasaan serta ketinggian literasi seseorang. Mereka tidak mudah terprovokasi oleh kampanye kosong tanpa nilai.

Tidak tertarik dengan kepopuleran seseorang, tidak peduli tokoh dibalik para kontestan, tidak menerima serangan fajar. Selalu mengedepankan rasionalitas dan intelektualitas pribadi dari pada emosional dan perasaan

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun