Mohon tunggu...
bustanol arifin
bustanol arifin Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Happy Reader | Happy Writer

Tertarik Bahas Media dan Politik | Sore Hari Bahas Cinta | Sesekali Bahas Entrepreneurship

Selanjutnya

Tutup

Nature

Memastikan Srikandi Indonesia Melek Energi Terbarukan

20 Juni 2024   16:03 Diperbarui: 20 Juni 2024   16:11 144
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Meskipun secara jumlah belum sesuai harapan, tetapi paling tidak pemenuhan terhadap hak-hak mereka sudah diakomodir berdasarkan prinsip kesetaraan gender. Pada waktunya nanti keterlibatan perempuan dalam masalah energi akan berbanding sama dengan laki-laki.

Tentu saja, selain di pemerintahan para srikandi Indonesia juga diharapkan aktif terlibat dalam pengembangan, pemberdayaan masyarakat terkait dengan Energi Baru dan Terbarukan (EBT). Bergabung ke organisasi non pemerintah seperti Oxfam, KPI dan semisalnya.

Ibu Rumah Tangga sebagai Ujung Tombak Perubahan  

Tantangan yang dihadapi di lapangan dalam hal pemanfaatan, pelibatan serta pengembangan energi menuju Transisi Energi Adil adalah tingkat literasi yang masih rendah. Cukup banyak perempuan yang belum tahu tentang Energi Baru dan Terbarukan (EBT).

Sehingga hal ini menjadi salah satu alasan minimnya perempuan yang terlibat dalam proses transisi energi adil. Sebagian atau bahkan kebanyakan dari mereka belum mengetahui bahwa antara mereka dan energi memiliki hubungan sangat erat.

Berarti, kita punya tugas mengedukasi dan mengajak para srikandi Indonesia supaya mereka paham dan sadar akan peran vital mereka dalam proses transisi energi. Lebih jauh, kita perlu ajak mereka untuk terlibat secara aktif, menjadi bagian dari pembawa perubahan.

Secara teknis, tidak mengharuskan berada dalam pemerintahan dengan pos tertentu ataupun Lembaga Swadaya Masyarakat semisal Oxfam dan KPI. Namun, perempuan bisa juga ikut andil dalam proses transisi energi adil sebagai warga negara biasa.

Misalnya sebagai Ibu Rumah Tangga (IRT), mereka tidak hanya sekadar jadi penikmat energi, tetapi juga jadi pengembang, pengelola, pemberdaya dan pengambil keputusan. Jadi, peran utamanya tidak hanya memasak, membersihkan rumah serta mengurus anak.

Beberapa hal yang bisa dilakukan perempuan dalam transisi energi di antaranya melakukan gaya hidup hemat energi, terlibat dalam pengambilan keputusan kegiatan pengelolaan energi, dan melakukan pemberdayaan perempuan dalam program energi terbarukan.

Andai saja, semua kebutuhan energi rumah tangga menggunakan Energi Baru dan Terbarukan niscaya dapat dipastikan terjadi percepatan menuju transisi energi adil, dan hal ini sangat bisa dilakukan Ibu Rumah Tangga (IRT) atau perempuan di rumah masing-masing.     

Saatnya Perempuan Melek Energi Baru dan Terbarukan

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun