Mohon tunggu...
bustanol arifin
bustanol arifin Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Happy Reader | Happy Writer

Tertarik Bahas Media dan Politik | Sore Hari Bahas Cinta | Sesekali Bahas Entrepreneurship

Selanjutnya

Tutup

Analisis Pilihan

Pilkada, Tangga Menuju Istana Negara

13 Juni 2024   13:31 Diperbarui: 13 Juni 2024   13:31 104
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Pilkada serentak 2024 | Rmolsumsel.id

Para politisi yang berhasil memenangkan Pilkada biasanya mendapatkan perhatian lebih dari partai politik di tingkat nasional. Keberhasilannya dianggap sebagai indikator bahwa mereka mampu memimpin dan meraih dukungan rakyat.

Apalagi bila saat memimpin daerah mereka mampu menghadirkan kesejahteraan, kemajuan, kemakmuran melalui berbagai inovasi, maka bukan hanya partai politik yang akan melirik tapi seluruh rakyat Indonesia merindukan pemimpin tersebut.

Sebagai catatan, Pilkada atau kepimimpinan di daerah bukan berarti jadi batu loncatan politik secara instan. Dalam artian, hanya dijadikan pijakan untuk meraih kekuasaan yang lebih besar dan tinggi lagi.

Belum selesai masa kepemimpinannya di kabupaten/kota sudah mencalonkan diri di tingkat provinsi, belum tuntas di provinsi kemudian maju di Pemilu presiden. Hanya karena dapat tiket dari partai dan memiliki popularitas tinggi di masyarakat.

Ini bukan loncatan namanya, tapi kutu loncat. Sebab, ia hanya menjadikan Pilkada sebagai alat meraih popularitas, bukan mengasah kreativitas apalagi meningkatkan kapabalitas, integritas sebagai sosok pemimpin masa depan bangsa.  

Sederhananya, boleh jadi alasan atau niat utamanya bukan dalam rangka mengabdi kepada ibu pertiwi, tapi meraih kekuasaan tertinggi. Alhasil, bagi para calon pemimpin kepala daerah yang akan berkontestasi di Pilkada nanti harus benar-benar meluruskan niatnya.

Mengasah Kapabalitas dan Integritas Kepemimpinan 

Keberhasilan seseorang dalam memimpin suatu daerah seringkali dijadikan barometer untuk memimpin di level nasional. Terutama, mereka yang mampu menunjukkan kebijakan inovatif, serta kemampuan untuk menggerakkan masyarakat.

Tentu, pintunya melalui Pilkada. Para kepala daerah tersebut membangun jaringan, kekuatan dan popularitas sejak mereka ditetapkan sebagai calon kepala daerah. Melalui gagasan yang dibawanya untuk membangun daerah.

Pilkada memberikan kesempatan kepada seluruh putra-putri terbaik bangsa Indonesia untuk menawarkan gagasannya dalam menjawab persoalan daerah. Saling agu gagasan antar calon dan mempersilakan masyarakat menilai lalu memilih.

Pengalaman memimpin di daerah memungkinkan mereka memahami berbagai tantangan dan persoalan yang dihadapi oleh masyarakat dan bagaimana merumuskan solusi yang efektif. Ini bagian dari upaya meningkatkan kapabalitas sebagai seorang pemimpin.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun