Mohon tunggu...
bustanol arifin
bustanol arifin Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Happy Reader | Happy Writer

Tertarik Bahas Media dan Politik | Sore Hari Bahas Cinta | Sesekali Bahas Entrepreneurship

Selanjutnya

Tutup

Nature Pilihan

Qurban dan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs)

1 Juni 2024   11:50 Diperbarui: 1 Juni 2024   11:52 433
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Qurban merupakan salah satu aspek penting dalam Islam yang dilakukan setiap tahun pada Hari Raya Idul Adha. Identik dengan penyembelihan hewan ternak semisal kambing, sapi, dan atau unta, yang kemudian dagingnya dibagikan kepada yang membutuhkan.

Tak hanya berupa praktik keagamaan, ibadah qurban juga memiliki dampak sosial, ekonomi dan lingkungan cukup luas serta sangat relevan dengan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) yang disepakati oleh PBB.

Dalam artian, orang yang berqurban bukan hanya mendapatkan pahala dari Allah SWT, tetapi turut serta membantu menghadirkan keadilan sosial bagi sesama dan lingkungan. Pendeknya, memperoleh kebaikan berlipat ganda bagi para pequrban itu sendiri.

Hanya saja, acapkali pendistribusian daging qurban ini sebagian belum mampu menjangkau daerah-daerah tertentu yang secara demografis perlu mendapatkan prioritas. Misalnya, lebih banyak berpusat di kota daripada di desa atau daerah tertinggal dan terluar.

Padahal, secara substansi keadilan sosial itu harus dirasakan oleh seluruh lapisan masyarakat Indonesia. Pada saat bersamaan, Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) salah satunya adalah mengentaskan kemiskinan dan kelaparan.   

Tentu, tantangan ini bukan untuk dipermasalahkan apalagi diperdebatkan. Justru hal ini perlu solusi supaya masalah ketimpangan pangan, jumlah kemiskinan dan kelaparan segera teratasi, salah satunya melalui pemerataan pendistrubusian hewan qurban.

Pemerataan pendistribusian ini tak mungkin dapat dilakukan oleh individu atau perorangan, butuh kolaborasi dari semua pihak, terutama pemerintah, masyarakat dan lembaga filantropi yang konsen dalam bidang ini.  

Baitul Maal Hidayatullah (BMH) sebagai Lembaga Amil Zakat Nasional memiliki peran strategis dalam mendukung pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) melalui program sosial dan ekonomi, termasuk di dalamnya pendistribusian hewan qurban.

Nah, salah satu program inovatif yang diluncurkan oleh BMH adalah "Qurban Tanpa Batas". Program ini tidak hanya menekankan pada pelaksanaan ibadah qurban sesuai syariat, tetapi juga menyelaraskan praktik qurban dengan berbagai tujuan SDGs itu sendiri.

Mengurangi Angka Kemiskinan

Selain bentuk implementasi iman dan takwa, tujuan utama dari ibadah qurban adalah untuk membantu masyarakat kurang mampu. Daging qurban dibagikan kepada fakir miskin serta kelompok masyarakat yang rentan.

Dengan demikian, qurban secara langsung berkontribusi pada TPB atau SDG yang bertujuan mengakhiri segala bentuk kemiskinan di seluruh lapisan masyarakat dunia.

Melalui distribusi daging qurban yang terorganisir, BMH memastikan bahwa daging sampai kepada mereka yang paling membutuhkan, terutama di daerah terpencil dan tertinggal.

Penerima manfaat program ini adalah keluarga miskin yang mengalami kesulitan ekonomi, sehingga pemberian daging qurban membantu memenuhi kebutuhan dasar mereka dan meningkatkan kesejahteraan.

Mengentas Jumlah Kelaparan

Distribusi daging qurban juga berperan penting dalam SGD yakni, mengakhiri kelaparan, mencapai ketahanan pangan, dan meningkatkan gizi. Daging merupakan sumber protein penting yang sering kali kurang tersedia bagi masyarakat miskin.

Melalui qurban, akses terhadap protein hewani yang berkualitas tinggi meningkat, yang berkontribusi pada perbaikan status gizi dan kesehatan masyarakat.

Dalam konteks ini, secara langsung BMH telah berperan aktif dalam upaya mengentas masalah kelaparan melalui program "Qurban Tanpa Batas". Bahkan, BMH tidak hanya mendistribusikan daging qurban, tetapi juga memberikan edukasi tentang gizi kepada penerima manfaat.

Dengan demikian, program ini bisa meningkatkan akses masyarakat miskin terhadap sumber protein berkualitas yang secara langsung berdampak positif pada status gizi dan kesehatan mereka.

Meningkatkan Kesehatan Masyarakat 

Qurban dapat berkontribusi pada SGD yang bertujuan memastikan kehidupan yang sehat dan mendukung kesejahteraan bagi semua usia. Asupan gizi dalam bentuk daging qurban dapat mengurangi kekurangan gizi dan penyakit terkait gizi buruk.

Selain itu, pelaksanaan qurban yang sesuai dengan standar kesehatan dan kebersihan dapat mengurangi risiko penyebaran penyakit Zoonosis.

Pelaksanaan "Qurban Tanpa Batas" BMH sudah mematuhi standar kesehatan dan kebersihan. BMH akan memastikan bahwa seluruh proses penyembelihan hewan qurban dilakukan sesuai dengan protokol kesehatan, sehingga mengurangi risiko penyebaran penyakit.

Bahkan, BMH memberikan pelatihan kepada peternak lokal tentang praktik peternakan yang sehat dan higienis, sehingga berkontribusi pada peningkatan kualitas hidup dan kesejahteraan masyarakat.

Memberdayakan Peternak Lokal

Menariknya lagi, BMH melalui program "Qurban Tanpa Batas," tidak hanya menyembelih dan mendistribusikan hewan qurban. Lebih jauh, BMH turut memberdayakan masyarakat lokal dalam pembibitan dan penyediaan hewan qurban.

Artinya, hewan qurban yang akan disembelih lalu didistribusikan kepada masyakat sebagian besar berasal dari peternak binaan BMH itu sendiri. Mereka diberi fasilitas berupa modal dan pelatihan dalam membudidayakan hewan ternak.

Pemberdayaan petani lokal ini selaras dengan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan, bertujuan meningkatkan pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan, serta pekerjaan layak untuk semua.

Dengan memberikan pelatihan dan akses ke pasar yang lebih luas, BMH membantu peternak lokal meningkatkan produktivitas dan pendapatan mereka. Hal ini tidak hanya meningkatkan kesejahteraan peternak tetapi juga mendorong pertumbuhan ekonomi lokal.

Qurban Ramah Lingkungan

Ramah lingkungan atau dikenal dengan Go Green merupakan istilah keberlanjutan yang saat ini sedang gencar di kampanyekan. Salah satu upanya pengurangan penggunaan plastik dalam kehidupan sehar-hari.

Setiap momen idul qurban, penggunaan kantong plastik nampak tak bisa dipisahkan sebagai alat pembungkus hewan qurban.

Terobosan kembali akan dilakukan oleh BMH pada momen idul qurban tahun ini dengan cara mengurangi penggunaan plastik dan beralih menggunakan alat ramah lingkungan, semisal daun dan alat berbahan kayu atau bambu.

Langkah ini sejalan dengan TPB, mendorong praktik konsumsi dan produksi yang bertanggung jawab. BMH akan menggunakan sumber daya secara efisien dan memastikan bahwa limbah dari proses penyembelihan hewan dikelola dengan cara yang ramah lingkungan.

BMH juga bekerja sama dengan para peternak lokal untuk mengimplementasikan praktik peternakan berkelanjutan, yang tidak hanya meningkatkan produktivitas tetapi juga menjaga keseimbangan ekosistem.

Kolaborasi dan Aksi

Kolaborasi adalah kunci dalam program "Qurban Tanpa Batas". BMH bekerja sama dengan berbagai pihak, termasuk pemerintah, organisasi non-pemerintah, dan komunitas lokal, untuk memastikan distribusi daging qurban yang efektif dan berkelanjutan.

Khususnya masyarakat yang secara ekonomi terbilang mampu untuk berqurban supaya bisa menitipkan qurbannya melalui Lembaga Amil Zakat Nasional, BMH.

Kolaborasi ini mencerminkan semangat SDG yang menekankan pentingnya kemitraan dalam mencapai tujuan pembangunan berkelanjutan. Melalui sinergi ini, program baik ini dapat menjangkau lebih banyak penerima manfaat dan menciptakan dampak yang lebih luas.

Program "Qurban Tanpa Batas" yang digagas oleh BMH adalah contoh nyata bagaimana praktik keagamaan dapat diselaraskan dengan tujuan pembangunan berkelanjutan.

Dengan pendekatan inovatif dan kolaboratif, program ini tidak hanya memenuhi aspek ritual dan spiritual qurban tetapi juga memberikan kontribusi signifikan pada berbagai SDGs.

Mulai dari pengentasan kemiskinan, kelaparan hingga praktik produksi dan konsumsi yang bertanggung jawab. Program qurban BMH menunjukkan bahwa melalui niat baik dan upaya bersama, kita dapat membuat dunia menjadi tempat yang lebih baik bagi semua.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun