Pada Ahad, 21 Januari 2024, Komisi Pemilihan Umum (KPU) akan menggelar debat calon wakil presiden (cawapres) pukul 19.00 WIB di Jakarta Convention Center (JCC), Senayan, Jakarta.Â
Debat kali ini mengusung tema penting: "Pembangunan Berkelanjutan, Sumber Daya Alam, Lingkungan Hidup, Energi, Pangan, Agraria, Masyarakat Adat dan Desa."
Sebagai bagian dari pesta demokrasi sekaligus pendidikan politik penting bagi kita untuk ikut berpastisipasi, mengawal, menyaksikan dan menilai gagasan dari masing-masing cawapres.Â
Tujuannya tentu dalam rangka menggali solusi konkret mengenai masalah-masalah krusial yang sedang dan akan dihadapi oleh bangsa dan negara Indonesia.
Bukan dalam rangka mencari celah atau kesalahan dari masing-masing cawapres, kemudian menjadikannya sebagai bahan untuk menyerang lawan politik dan mendapatkan keuntungan pribadi maupun kelompok. Kita hadir, menyaksikan debat cawapres sebagai bentuk pastisipasi dalam membangun iklim demokrasi berkemajuan dan berperadaban.
Debat cawapres ini menjadi penting untuk kita saksikan karena temanya menyangkut masa depan kita, Indonesia. Bumi yang sekarang sedang kita tinggali sekaligus mencari penghidupan di atasnya akan dibahas oleh ketiga calon wakil presiden di arena debat nanti. Bagaimana cara menjaga, merawat dan mengembangkan potensi alam tercinta.
Mengenai tema-tema yang sudah ditetapkan oleh penyelenggara pemilu, bukan hanya tugas panelis atau ahli yang bertanya. Melainkan kita juga harus mempertanyakan atau menyiapkan pertanyaan kepada para cawapres mengenai komitmen mereka supaya mendapat gambaran pembangunan Indonesia di masa depan.
Paling tidak, sebelum menyaksikan debat berlangsung kita membaca terlebih dahulu visi-misi dari masing-masing capres dan cawapres peserta pilpres 2024. Dengan cara ini, kalaupun saja saat debat nanti salah satu kandidat "lemah" secara retorika dan "gagal" menjelaskan visi-misi unggulannya, kita sudah memiliki catatan mana yang paling logis dan realistis untuk menjawab persoalan bangsa dan negara, tanpa harus terpengaruh retorika belaka.
Misalnya, terkait pembangunan berkelanjutan, istilah ini bukan sekadar sebuah slogan atau tren semata, melainkan landasan vital bagi kelangsungan hidup generasi-generasi mendatang. Sehingga, debat cawapres ini harus menjadi wadah penting untuk menggali solusi konkret dan pandangan visi dari para kandidat khusus Pembangunan berkelanjutan.