Telebih seperti musim pemilu saat sekarang ini, dimana banyak orang mendapatkan kiriman informasi melalui media online dan sosial dengan judul beraneka ragam. Judul berita yang bersifat sensasional sering kali digunakan untuk menarik perhatian tanpa mempertimbangkan akurasi atau konteks. Jika judulnya terdengar terlalu dramatis atau mencari perhatian berlebihan, dikilas saja dan tak perlu dibaca.
Berikutnya, sebelum terjebak dalam alur berita, pastikan kita meninjau sumbernya dengan cermat. Kenali reputasi situs atau platform berita tersebut. Situs berita terkemuka cenderung memiliki proses editorial yang ketat, sedangkan situs yang kurang dapat diandalkan mungkin memproduksi judul berita clickbaik (menipu) untuk mendapatkan perhatian.
Biasanya situs berita yang dominan memproduksi judul berita umpan balik adalah situs berita abal-abal yang bila ditelusuri alamat kantornya saja tidak kita jumpai. Nama situsnya juga aneh dan amburadul dengan nama domain macam-macam di belakangnya. Meski termasuk media abal-abal, tapi masih banyak juga yang menyebarluaskan, entah karena dibayar atau karena memang faktor ketidaktahuan.
Kita harus pandai-pandai memilah dan memilih situs berita yang menjungjung tinggi etika dan kerja jurnalisme. Memang benar semua media memerlukan uang untuk biaya operasional tapi tidak semua media atau pers menjual idealismenya dengan melakukan penipuan. Jangan mudah tergoda oleh judul berita yang seksi dan terpancing oleh judul berita yang menyulut emosi, sebab dari sinilah kecerdasan bermedia itu diketahui.
Intinya, harus tetap waspada dan kritis meskipun tidak keluar biaya, tapi kecerdasan kita jadi terjual atau tergadaikan karena suka membaca berita dari media sampah. Baiknya, kita jangan mau menjadi orang bodoh meskipun itu dibayar. Buat apa menyebarluaskan berita yang sudah jelas melakukan penipuan melalui sebuah judul berita.
Dengan mengamalkan tips ini, kita dapat menjadi konsumen informasi yang cerdas dan terhindar dari jeratan judul berita umpan balik atau clickbaik (menipu). Kesadaran kita terhadap strategi manipulatif pada judul-judul berita adalah kunci untuk mempertahankan integritas informasi di era digital ini. Sejalan dengan itu, marilah kita terus memperkuat keterampilan analisis kita dan membangun kekebalan terhadap penyebaran informasi palsu atau menyesatkan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H