sosok bernama lengkap Mohammad Mahfud Mahmodin, atau lebih familiar dengan nama Mahfud MD. Orang kelahiran pulau Madura, yang sekarang menjadi calon wakil presiden mendampingi Ganjar Pranowo.Â
Siapa tak kenalSelain sebagai akademisi, beliau juga seorang hakim, politisi dan juga kyai. Keempat gelar ini disematkan dan melekat pada diri beliau sejak memperoleh gelar sarjana hingga kini. Gelar akademiknya juga cukup panjang, di depan nama beliau ada Prof. Dr. dan di belakang S.H., S.U., M.I.P. Â
Sebagai akademisi di bidang hukum, Mahfud MD mendiktekan ilmu hukum tata negaranya pada para mahasiswa UII, UGM, UI, dan lainnya.Â
Entah sudah berapa orang yang dia ajari ilmu hukum dari seluruh pelosok Nusantara dan sekarang mereka semua berkiprah di tengah masyarakat, mengajarkan serta mengaktualisasikan hukum dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.Â
Selain mengajar, beliau juga meneliti, menulis buku dan turut berkontribusi pada pengembangan ilmu politik hukum dan hukum tata negara di Indonesia.
Lama berkecimpung di dunia akademik, pak Mahfud MD kemudian terjun ke dunia politik dan menduduki jabatan politik di pemerintahan, dimulai dari jadi Menteri Pertahanan (2000-2001), Menteri Kehakiman dan HAM (2001) Anggota DPR-RI (2004-2008).Â
Mahfud MD juga sempat menjabat sebagai wakil ketua umum dewan tahfidz DPP PKB (2002-2005) Dan pada masa pemerintahan Joko Widodo ini, beliau kembali diangkat menjadi Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan (2019-2024).
Lalu, pada tahun 2008 selepas jadi anggota DPR-RI, Mahfud MD kemudian menjabat sebagai ketua sekaligus hakim Mahkamah Konstitusi Republik Indonesia.Â
Baginya, menjadi hakim MK merupakan panggilan hati untuk mengangkat marwah MK semakin bersinar. Pribadinya yang sederhana mampu membawa MK dekat dengan rakyat.Â
Nah, untuk gelar Kyai ini diucapkan langsung oleh K.H Mustafa Bisri atau Gus Mus ketika haul Gus Dur ke 10 di Jagakarsa, bahwa, Mahfud MD adalah Kyai yang ketutupan pangkatnya.
Memang benar, sejak terjun ke dunia politik dan juga sepanjang menduduki jabatan publik, Mahfud MD dikenal sebagai sosok pejabat yang berintegritas. Ia tidak pernah terdengar melakukan tindakan Korupsi, Kolusi dan Nepotisme.Â
Justru, beliau terkenal sebagai pejabat yang melawan tindakan tersebut. Jadi wajar, kalau beliau sampai digelari pendekar hukum oleh banyak orang, termasuk oleh lawan politiknya sendiri. Sepak terjang beliau dalam menghadirkan pemerintahan bersih mendapatkan banyak apresiasi dari masyarakat.
Paling menarik dari semua gelar dan julukan yang disematkan kepada beliau adalah julukan, "Peluru Tak Terkendali." Julukan ini disematkan langsung oleh K.H Abdurrahman Wahid alias Gus Dur, presiden keempat Republik Indonesia.Â
Penganugerahan julukan ini bukan tanpa alasan, menurut Gus Dur, Mahfud MD adalah orang yang berani bicara dan bertindak blak-blakan seperti peluru yang melesat cepat menyasar target tanpa dapat dicegah. Jadi, kalau dikumpulkan, beliau ini akademisi, politisi, pendekar hukum, negarawan, peluru tak kendali, kyai, aktivis dan masih banyak gelar serta julukan yang pantas untuk beliau.
Terpilihnya beliau menjadi calon wakil presiden mendampingi Ganjar Pranowo pada pilpres kali ini tidak lepas dari rekam jejak beliau sebagai seorang pejabat yang bersih, jujur, adil dan bersahaja.Â
Integritas dan profesionalitas beliau dalam bekerja tidak dapat dipungkiri dan diragukan lagi oleh siapapun, kecuali para pembenci beliau.Â
Inilah alasan utama Megawati mengapa beliau memilih Mahfud MD sebagai cawapres Ganjar yang diusung oleh PDIP dan partai koalisi lainnya. Berharap, agar pak Mahfud MD membenahi hukum dan memberantas korupsi di Indonesia sampai ke akar-akarnya.
Tentu saja, seabrek rekam jejak berisi pengetahuan, pengalaman, kepribadian dan komitmen kebangsaan pak Mahfud MD ini patut mendapatkan apresiasi dari rakyak Indonesia.Â
Jarang atau sangat sulit menemukan pajabat sekaliber beliau, perpaduan antara akademisi, politisi dan kyai. Saya menilai, beliau memang cocok menjadi kandidat wakil presiden atau bahkan bila terpilih menjadi wakil presiden. Indonesia butuh sosok seperti beliau untuk membenahi kesemrautan hukum dan tindakan korupsi yang merajalela.
Jujur, saya termasuk pengagum beliau karena integritasnya dalam mengemban amanah, keberanian dalam mengambil keputusan, dan kesederhaan dalam kehidupan sehari-harinya.Â
Beliau adalah satu pejabat yang tidak pernah tersangkut masalah hukum, dan acapkali hadir membantu orang-orang kecil yang membutuhkan bantuan hukum.Â
Lantang bicara dan apa adanya, seperti karakter orang Madura yang lebih suka bicara di depan daripada di belakang. Hadirnya pak Mahfud MD dalam kontestasi pilpres kali ini turut serta mewarnai dan menjadi opsi bagi masyarakat untuk menentukan pilihan.
Bila terpilih nanti, seperti julukan Gus Dur yang disematkan kepadanya, "Peluru Tak Kendali," akan menjadi kenyataan, khususnya dalam penegakan hukum dan pemberantasan korupsi.Â
Dari rekam jejaknya, saya meyakini pak Mahfud MD akan tetap seperti sekarang kalau nanti terpilih jadi wakil presiden. Integritas dan profesionalitas sudah menjadi karakter pada diri pak Mahfud MD, artinya, sekali jadi peluru tak terkendali tetap jadi peluru tak terkendali. Â Â Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H