Mohon tunggu...
bustanol arifin
bustanol arifin Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Happy Reader | Happy Writer

Tertarik Bahas Media dan Politik | Sore Hari Bahas Cinta | Sesekali Bahas Entrepreneurship

Selanjutnya

Tutup

Analisis Artikel Utama

Melek Politik, Pilar Pendidikan Demokrasi

8 Desember 2023   15:21 Diperbarui: 9 Desember 2023   12:00 652
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi: Politik yang Berkebudayaan. (Sumber: KOMPAS/DIDIE SW)

Dapat kita artikan, bila politik itu didefinisikan sebagai segala hal yang berkaitan dengan pengambilan keputusan, pemerintahan dan tindakan kolektif dalam suatu masyarakat. 

Pada saat bersamaan, pengendali semua ini adalah orang-orang serakah, jahat dan curang, maka dapat dipastikan keputusan yang diambil, kebijakan yang dikeluarkan oleh mereka adalah kebijakan yang menyengsengsarakan rakyat.

Bila syarat-syarat tersebut di atas sudah terpenuhi pada diri kita, langkah berikutnya adalah membagikannya pada orang lain. Kita harus akui, tingginya politik uang di negara tercinta ini pada saat pemilu, tidak lain karena rendahnya literasi politik masyarakat kita. 

Maka, janganlah heran bila setiap pemilu masih ada kecurangan dan menghasilkan pemimpin-pemimpin yang tidak memiliki kapasitas serta kapabalitas mengurus bangsa dan negara. Oleh karenanya, mari tingkatkan literasi politik kita dan tularkan kepada yang lain.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun