Mohon tunggu...
bustanol arifin
bustanol arifin Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Happy Reader | Happy Writer

Tertarik Bahas Media dan Politik | Sore Hari Bahas Cinta | Sesekali Bahas Entrepreneurship

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Dalam Pelukan Rindu

30 Oktober 2023   15:27 Diperbarui: 30 Oktober 2023   15:32 104
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar: Ayah-Anak Perempuan | pixabay.com

Rania juga mulai memahami bahwa meskipun ayahnya pergi, ia masih ada dalam hatinya. Rindu itu tidak akan pernah hilang, tetapi dia belajar bagaimana menjalani hidup dengan menghargai kenangan dan cinta yang pernah mereka bagi.

Dalam perjalanan hidupnya, Rania terus menjaga hubungan dengan Adi. Dia menyadari bahwa keluarga tidak hanya terdiri dari hubungan darah, tetapi juga dari orang-orang yang mengisi hidupnya dengan cinta dan pengertian.

Di bawah pohon itu, Rania dan Adi terus mengunjungi tempat itu, mengayun di ayunan yang telah menjadi simbol kekuatan dan kehadiran ayah. Mereka berbagi cerita, tawa, dan tangisan, memperkuat hubungan mereka yang erat.

Bersama Adi, Rania terus mengeksplorasi dunia dan menjalani kehidupan yang penuh dengan kebahagiaan dan kesuksesan. Adi adalah sosok yang selalu mendukungnya, memberikan nasihat bijak, dan menjadi figur ayah pengganti yang hangat dan penuh kasih.

Meskipun rindu akan ayahnya masih ada, Rania telah belajar untuk menjalani hidupnya dengan penuh kebahagiaan dan cinta. Dia memahami bahwa ayahnya akan selalu ada di hatinya, memberikan kekuatan dan arahan dalam setiap langkah yang dia ambil.

Dalam pelukan rindu, Rania menemukan kekuatan untuk terus melangkah maju, melanjutkan hidupnya dengan cinta, kenangan dan kebahagiaan. Dia tahu bahwa ayahnya akan selalu ada dalam hatinya, dan bahwa mereka terhubung melalui ikatan yang tak terputuskan.

Akhirnya, Rania belajar bahwa meskipun kehilangan ayahnya akan selalu meninggalkan rasa rindu, dia dapat memilih untuk menghormati dan mengenang ayahnya dengan menjalani hidup yang penuh dengan cinta, kebaikan, dan kebahagiaan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun