Mohon tunggu...
Royal Bintang Pasifik
Royal Bintang Pasifik Mohon Tunggu... Jurnalis - Perusahaan Kargo Dan Muatan
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Saya Erwansyah dari PT. Royal Bintang Pasifik, saya ingin berbagi informasi mengenai layanan jasa import forwarder kami yang mungkin bisa bermanfaat bagi bisnis Anda. Kami menawarkan berbagai solusi logistik yang efisien dan terpercaya, mulai dari pengiriman udara dan laut, dengan tarif yang kompetitif. Layanan kami meliputi seluruh proses import, termasuk pengurusan dokumen, dan pengiriman langsung ke lokasi Anda. Salam sukses, https://wa.me/6285283826458 Erwansyah

Selanjutnya

Tutup

Money

Cara Menyusun Angaran untuk Bisnis Impor

11 Juli 2024   18:57 Diperbarui: 11 Juli 2024   19:31 40
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Menyusun anggaran yang tepat adalah langkah penting dalam menjalankan bisnis impor yang sukses. Anggaran yang baik membantu Anda merencanakan pengeluaran, mengelola cash flow, dan meminimalkan risiko keuangan. Artikel ini akan membahas langkah-langkah penting dalam menyusun anggaran untuk bisnis impor.

1. Identifikasi Biaya-Biaya Utama

A. Biaya Pembelian Barang

  1. Harga Barang: Tentukan harga barang yang akan Anda impor. Ini biasanya merupakan biaya terbesar dalam anggaran Anda.
  2. Minimum Order Quantity (MOQ): Pertimbangkan MOQ yang ditetapkan oleh supplier, karena ini akan mempengaruhi total biaya pembelian.

B. Biaya Pengiriman dan Logistik

  1. Pengiriman Internasional: Perhitungkan biaya pengiriman dari negara asal ke negara tujuan. Ini termasuk biaya transportasi laut atau udara.
  2. Asuransi Kargo: Pastikan untuk mengasuransikan kargo Anda untuk melindungi dari kerugian atau kerusakan selama pengiriman.
  3. Transportasi Lokal: Setelah barang tiba di pelabuhan atau bandara, perhitungkan biaya transportasi lokal untuk mengirim barang ke gudang atau lokasi akhir.

C. Biaya Bea Cukai dan Pajak

  1. Bea Masuk: Periksa tarif bea masuk untuk barang yang Anda impor. Ini bervariasi tergantung pada jenis barang dan negara asal.
  2. Pajak Pertambahan Nilai (PPN): Pastikan untuk memasukkan PPN yang harus dibayarkan saat barang masuk ke negara tujuan.

D. Biaya Penyimpanan dan Distribusi

  1. Gudang: Perhitungkan biaya sewa gudang untuk menyimpan barang impor Anda. Pastikan gudang tersebut aman dan sesuai dengan jenis barang yang Anda impor.
  2. Distribusi: Biaya distribusi meliputi pengiriman barang dari gudang ke pelanggan atau ke lokasi lain dalam rantai distribusi Anda.

2. Menentukan Sumber Pembiayaan

A. Modal Sendiri

  1. Tabungan Pribadi: Menggunakan tabungan pribadi bisa menjadi sumber pembiayaan yang cepat dan tanpa bunga.
  2. Keuntungan Bisnis: Gunakan keuntungan dari bisnis Anda yang sudah berjalan untuk membiayai kegiatan impor.

B. Pinjaman dan Kredit

  1. Kredit Bank: Pertimbangkan untuk mengambil kredit bank. Pastikan untuk memahami syarat dan bunga yang dikenakan.
  2. Pinjaman Bisnis: Beberapa lembaga keuangan menawarkan pinjaman khusus untuk usaha kecil dan menengah (UKM) yang dapat membantu membiayai impor.

C. Investor

  1. Angel Investor: Cari investor individu yang bersedia mendanai bisnis Anda dengan imbalan kepemilikan saham.
  2. Venture Capital: Jika bisnis Anda memiliki potensi pertumbuhan yang tinggi, pertimbangkan untuk mencari pendanaan dari venture capital.

3. Menyusun Anggaran Rinci

A. Buat Daftar Biaya

  1. Daftar Semua Biaya: Buat daftar semua biaya yang telah Anda identifikasi. Ini termasuk biaya tetap dan variabel.
  2. Estimasi Pengeluaran: Estimasi pengeluaran untuk setiap pos biaya berdasarkan riset dan data historis.

B. Prioritaskan Pengeluaran

  1. Biaya Prioritas: Tentukan biaya mana yang paling penting dan harus dibayarkan terlebih dahulu. Biasanya, biaya pembelian barang dan pengiriman internasional menjadi prioritas utama.
  2. Pengeluaran Opsional: Identifikasi pengeluaran yang dapat ditunda atau dikurangi jika anggaran terbatas.

C. Monitoring dan Evaluasi

  1. Pemantauan Berkala: Lakukan pemantauan berkala terhadap pengeluaran dan pendapatan. Bandingkan realisasi dengan anggaran yang telah disusun.
  2. Evaluasi dan Penyesuaian: Evaluasi anggaran Anda secara berkala dan lakukan penyesuaian jika diperlukan. Pastikan anggaran selalu mencerminkan kondisi bisnis terkini.

4. Tips Praktis dalam Menyusun Anggaran

A. Gunakan Software Akuntansi

  1. Automatisasi: Gunakan software akuntansi untuk mengotomatisasi proses penganggaran. Ini membantu mengurangi kesalahan dan menghemat waktu.
  2. Laporan Keuangan: Software akuntansi juga membantu dalam membuat laporan keuangan yang akurat dan up-to-date.

B. Libatkan Tim Keuangan

  1. Konsultasi dengan Ahli: Libatkan tim keuangan atau konsultan keuangan dalam proses penyusunan anggaran. Mereka dapat memberikan wawasan dan saran yang berharga.
  2. Kolaborasi Tim: Pastikan semua departemen terkait, seperti pemasaran, logistik, dan operasional, terlibat dalam proses penyusunan anggaran.

C. Rencana Cadangan

  1. Dana Darurat: Sisihkan sebagian dana untuk situasi darurat atau biaya tak terduga. Ini membantu menjaga kelancaran operasi bisnis Anda.
  2. Skenario Alternatif: Buat beberapa skenario anggaran untuk mengantisipasi perubahan kondisi pasar atau biaya.

Kesimpulan

Menyusun anggaran yang komprehensif dan realistis adalah langkah krusial dalam menjalankan bisnis impor yang sukses. Dengan memahami biaya-biaya utama, menentukan sumber pembiayaan, menyusun anggaran rinci, dan mengikuti tips praktis, Anda dapat mengelola keuangan bisnis impor Anda dengan lebih efektif. Ingatlah untuk selalu melakukan pemantauan dan evaluasi secara berkala untuk memastikan anggaran Anda tetap relevan dan akurat sesuai dengan kondisi bisnis yang dinamis.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun