"Kita berharap melalui program pendidikan CGP bisa melahirkan guru-guru yang luar biasa yang mengambil tanggung jawab untuk memimpin perubahan. Bukan hanya untuk diri sendiri, tapi untuk murid dan peningkatan kualitas pendidikan di Sulawesi Barat," harapnya.
Walaupun sebenarnya Program Guru Penggerak sasarannya kepada guru, tapi kata dia, penerima dampak yang sesungguhnya adalah murid. Atau berpusat pada murid.
Bagaimana menghadirkan pembelajaran yang menyenangkan dan menciptakan kelas-kelas pembelajaran yang membahagiakan murid tentunya, katanya.
Meskipun tantangannya  tinggal beberapa bulan ke depan, namun tantangan yang sesungguhnya adalah setelah proses pendidikan.
Fitriani, salah satu peserta CGP Angkatan 9 Kabupaten Majene menuturkan dalam Refleksi pembelajaran Lokakarya 4 tersebut baginya, sangat membantu CGP dalam menunjang dan mengimplementasikan apa yang sudah di lakukan dalam Modul 2.3. Sehingga peserta mampu menampilkan kemampuan coaching pada rekan sejawat dengan menggunakan alur percakapan TIRTA.
Lalu, peserta mampu menampilkan kemampuan melakukan supervisi akademik dengan pola pikir coaching, serta  peserta mampu menghasilkan rencana pengembangan diri berdasarkan praktik supervisi akademik.
Menurut Fitriani Guru dari SDN 2 Kampung Baru Majene, kegiatan ini merupakan penguatan dalam praktik disekolah dalam P5 nantinya. Firti sapaan akrabnya menyampaikan ucapan terima pihak BGP Sulbar, Pengajar Praktik, yang telah memfasilitasi kegiatan tersebut, dan juga dari pihak Dinas Pendidikan dan Pemuda olahraga yang juga memfasilitasi kegiatan baik dalam sapras maupun dalam bentuk lainnya.(*)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H