I decided long ago,
never to walk in anyone's shadows
If I fail, if I succeed
At least I live as I believe
No matter what they take from me
They can't take away my dignity
Because the greatest love of all
Is happening to me
I found the greatest love of all
Inside of me
The greatest love of all
Is easy to achieve
Learning to love yourself
It is the greatest love of all
Greatest Love Of All by Whitney Houston
Kabar duka datang dari Amerika, Diva Dunia Whitney Houston meninggal dunia pada pukul 06.00 waktu Indonesia Bagian Barat pada usianya yang 48 tahun.
Saya kenal Diva ini pada tahun 80-an ketika saya kelas 5 SD. Waktu itu saya membaca artikel yang ditulis oleh Nestor Rico Tambunan (saking terkesannya sama artikel itu sampai saat ini saya masih ingat nama penulisnya, Nestor Rico Tambunan).
Dalam artikel itu, dia menulis tentang perjuangan menjadi penulis walaupun hanya lulusan SMA tetapi dia mampu menjadi penulis handal di Majalah Gadis yang saat itu masih mendominasi majalah Remaja Putri di Indonesia. Itupu tidak terlepas dari keinginan untuk menjadi penulis yang handal. Lalu dia mengutip bagian reffrain lagu Greatest Love Of All, Whitney Houston "If i fail, If i succeed At least I live as I believe.....dan seterusnya....."
Bayangkan kelas 5 SD, saya begitu terinspirasi dengan artikel itu, bagaimana memperjuangkan mimpi ketika jaman itu belum ada yang namanya Laskar Pelangi, Negeri 5 Menara atau 9 Matahari, apalagi Chicken Soup Of Soul. Bertahun-tahun kemudian saya masih ingat artikel dan lagu Greatest Love Of All. Kata-kata di artikel itu, dan lirik Greatest Of All menjadi mantera bagi saya ketika saya drop atau ingin "lari" dari kenyataan.
Walaupun kemudian Whitney menyanyikan begitu banyak lagu tetapi lagu Greatest Love Of All yang paling "membuka mata" saya, bahwa kebanggaan dan prestasi terhebat di dunia ini adalah ketika kita tidak hidup di bawah bayang-bayang orang lain dan ketika harga diri, kehormatan (susah juga mengartikan kata Dignity) kita masih ada ketika semua menghilang dari hidup kita. Dan tentu saja ketika mecintai dengan tulus diri kita sendiri.
Memang hidupWhitney Houston juga bukan kehidupan yang bisa dicontoh. Sejak menikah dengan Bobby Brown, Whitney kecanduan obat-obatan terlarang dan juga menjadi alkoholik. Namun dia tidak pernah berhenti untuk bangkit dan bangkit lagi mulai dari terapi untuk menyembuhkan kecanduannya sampai membuat album. Sampai akhirnya dia kembali membuat album dan tampil di Oprah Show dalam keadaan sembuh dari semua ketergantungan. Bahkan rencana, dia akan merilis film terbarunya berjudul "Sparkle".
Kebangkita itulah yang patut dijadikan inspirasi. Whitney memang Diva, tetapi dia juga manusia. Manusia yang tak lepas dari masalah-masalah yang harus dihadapinya. Bangkit dari masalah dan menghadapinya itu yang tidak semua orang bisa lakukan.
Terima kasih buat Nestor Rico Tambunan yang sudah menuliskan artikel yang begitu menginspirasi dan memperkenalkan saya kepada seorang Diva bernama Whitney Houston. Terima kasih kepada Whitney Houston yang sudah menyanyikan lagu Greatest Love Of All dengan begitu indahnya, sehingga sampai sekarang pun saya selalu ingat video clipnya apalagi pada saat-saat saya down. Dan itu cukup membuat saya bangkit lagi. RIP Miss Houston..........terima kasih untuk lagu indahnya........
Juga di posting di blog saya www.teh30ssomethingwoman.blogspot.com
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H