Keturunan-keturunan Tasripin kerap memakai suku kata “tas” pada nama mereka. Tas Sekti misalnya, yang merupakan mertua dari Menteri Agama Republik Indonesia era Orde Baru, Munawir Sjadzali.
Di zaman pendudukan Jepang, di Semarang terdapat seorang pedagang yang memakai suku kata “tas” pada namanya, yakni Amat Tassedjatie. Dalam Orang-orang Indonesia Jang Terkemoeka di Djawa (1944:208), Amat Tassedjatie disebutkan kelahiran Semarang 11 Oktober 1902 dan pendidikannya HIS. Dia memiliki sejumlah perusahaan dan kantor dagang yang bernama Tasco. Dia juga barangkali masih berkaitan dengan Tasripin, si juragan kulit.
Sambil duduk dan tak berfikir panjang sejumput demi sejumput rumput2 saya pungguti, karena memang kurang begitu terawat pemakaman beliau , semoga banyak orang orang baik ,atau pemerintah terkait , mempedulikan pemakamam beliau. .
Sehat selalu
Semoga kita jangan kendor menjadi orang baik
Dan jangan pernah lupakan orang orang terdekat sekitar kita entah yg masih idup, ataupun sudah tiada..
Amin..
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI