Mohon tunggu...
Bayu indrajaya
Bayu indrajaya Mohon Tunggu... Buruh - Hidup Bersahaja Sebagai Buruh serabutan

Seorang Buruh Serabutan di ibukota jawatengah

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Camilan Melegenda di Pinggiran Kota Semarang

16 Oktober 2022   09:37 Diperbarui: 16 Oktober 2022   09:39 502
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Cakwe konon berasal dari negara Cina , di negara Cina menjadi menu sarapan dengan susu kacang kedelai. Kalau di Jawa dijadikan bahan campuran bubur ayam atau dibuat camilan dengan saus asam manis. Di daerah Jawa Barat dikenal dengan nama oding atau kue bantal karena berbentuk mirip bantal mini tetapi di Jawa Tengah lebih dikenal dengan nama kue bolang-baling dan orang barat menyebutnya Chinese Doughnut. Bahan dasar dari cakwe adalah tepung terigu, ragi, soda kue dan garam dan kalau sudah mekar akan berbentuk tongkat dengan ukuran 15-20 cm dan dua tongkat disatukan menjadi satu dan digoreng sampai warna kecoklatan

Di balik kue cakwe ini ada legendanya . Dulu saat dinasti Song, suku Jin dari utara yang sangat kuat selalu berusaha menyerbu negeri Song. Yang akhirnya bisa dikalahkan dan kaisar Wei dan Xin ditangkap. Raja Gang mendirikan dinasti Song Selatan. Saat kepemimpinan kaisar Gao negaranya diserbu kembali oleh suku Jin dan suku Jin dapat menduduki sebagian besar wilayah, untungnya ada jenderal yang bernama Yue Fei Yang lebih dikenal dengan nama Gak Hui (bahasia Hokkian) yang melawan suku Jin dan bisa mengambil alih daerah yang sudah dikuasai oleh suku Jin. Sayang sebelumGak Hiu bisa mengambil semua daerah Gak Hui dipanggil oleh Raja Gao. 

Raja Gao mendengar berita dari Qin Kuai(Chin Kwe) yang menjadi pembisik raja yang mengatakan kalau Gak Hui menang dia akan mengambul alih kerajaan dan akan memberontak. Kematian Gak Hui menyebabkan rakyat Cina marah dan menganggapChin Kwe pengkhianat. Dan beberapa orang membuat boneka model manusia dari tepung terigu yang mencerminkan Chin Kwe dan istrinya , disatukan menjadi satu lalu digoreng dan dimakan. Makanannya diberi nama Yu –Zha (goreng dan minyak) dan diringkas menjadi Yu Zha Kuai (bahasa hokkiannya Yu Cah Kwe dan disingkat lagi menjadi Cah Kwe sebagai simbol rasa benci rakyat ).

Mantap. (dokpri)
Mantap. (dokpri)

Rasanya yang gurih membuat camilan jangelut ini sangat disukai oleh banyak orang termasuk keluarga saya.  Mulut tak kunjung jua berhenti mengunyah.. nikmat sekali camilan melengenda ini..  selalu banyak kenangan masa kecil tempo doloe , tiap kali mamak pulang dari pasar ,pasti tak lupa bawa sebungkus camilan tersebut..

Salam sehat 

Salam berbahagia bersama keluarga

Jangan lupakan camilan nusantara

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun