Mohon tunggu...
Rofatul Atfah
Rofatul Atfah Mohon Tunggu... Guru - Guru Tidak Tetap

Seorang guru biasa dan Ibu dari anak-anaknya yang istimewa.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Kapan TVRI sekelas CNN ?

26 Desember 2012   16:13 Diperbarui: 24 Juni 2015   18:59 386
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

CNN (Cable News Network) hanyalah satu contoh dari sejumlah media kelas dunia. Seharusnya, sebagai sebuah negara seluas Indonesia, sebanyak penduduk Indonesia, berikut letak dan peran sestrategis Indonesia, adalah layak mempunyai media massa kelas dunia. Sebenarnya, telah banyak yang mengusulkan agar TVRI bisa ditingkatkan kelasnya dari nasional menjadi internasional. Kalau perlu digandeng dengan RRI, agar supaya menjadi satu sinergi yang mumpuni.

Masalahnya, kemauan politik tidak ada. Peran Departemen Penerangan era Orde Baru tidak bisa digantikan oleh Kementerian Komunikasi dan Informasi era Reformasi sekarang. Memang sebenarnya tidak harus seperti Departemen Penerangan, namun setidaknya Kementerian Komunikasi dan Informasi bisa berbicara dan berbuat banyak untuk visi TVRI (juga RRI) ke depan. Daripada hanya berkicau tidak jelas arah.

TVRI yang berdiri 24 Agustus 1962 dan mempunyai jaringan 27 stasiun daerah lebih luas dari jaringan televisi swasta yang ada di Indonesia. Meski peralatannya sudah banyak yang tua, program TVRI masih lumayan layak ditonton. Begitu pula standar norma kesopanan dan berbahasa Indonesia yang baku, menjadi andalan TVRI. Sehingga di tengah riuhnya berbagai acara semacam pelonco di televisi swasta (salah-satu contoh : Pesbuker) ataupun pertengkaran (semacam JLC), TVRI masih teratas untuk konsumsi "G" (General : boleh ditonton untuk semua usia).

Tampilan TVRI di media internet pun sudah bisa diacungin jempol. Apalagi bila nanti rencana program TV Digital oleh Kementerian Komunikasi dan Informasi terlaksana, seharusnya TVRI disertakan dan ditingkatkan perannya. Namun barangkali, birokrasi dan budaya kerja di TVRI harus juga dibenahi.

Mereka yang bekerja di TVRI harus diseleksi sebagaimana yang berlaku di televisi swasta. Berikut para pimpinannya, sebaiknya mereka berasal dan diseleksi dari top pimpinan media ternama. Bila anggaran negara tidak mencukupi untuk membiayai operasional TVRI, diberikan alternatif kepada TVRI untuk dapat mencari sponsor komersial ataupun penyandang dana. Bukankah iklan layanan masyarakat juga dapat memberikan pemasukan, daripada mereka membuangnya ke televisi swasta ?

Andaikan TVRI bisa sekelas CNN, Al Jazeera, BBC, dan sebagainya, maka Indonesia akan mempunyai juru bicara Internasional yang menceritakan dengan baik keadaan obyektif di Indonesia. Bagi orang Indonesia sendiri, tentunya adalah kebanggaan bila TVRI bisa lepas dari jerat kebangkrutan dan ketertinggalan.

Mudah-mudahan suatu hari nanti, TVRI dan RRI bisa menjadi "ruang tamu rumah cantik Indonesia".

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun