Mohon tunggu...
Nyi Omas
Nyi Omas Mohon Tunggu... social worker -

Menata Hati Membenahi Nurani

Selanjutnya

Tutup

Travel Story

Ice Cream vs Es Krim

26 September 2015   02:28 Diperbarui: 26 September 2015   02:58 657
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption caption="ice cream vs es krim"][/caption]

kenapa beda penulisan? Kan sama-sama ice cream ?
Ummm…. Sebetulnya penyebutan mungkin sama, tapi rasa, pembuatan, cara membuat bahkan bahan baku beda banget. Ice cream terbuat dari susu , krim kental dan semua produk olahan hewani lainnya, biasanya bermerk. Sedangkan es krim berbahan baku santan, gula dan kita mengenalnya sebagai es serut, es dung-dung dan semua jenis es yang didorong oleh emang-emang.
Lha kenapa harus dibahas? Sebetulnya hanya mau berceritera tentang es krim yang menurut saya enak banget, tapi kurang seru jika tanpa pembanding. Sehingga saya tulis keduanya. Kebetulan kedua penjual, ice cream dan es krim berlokasi di jalan yang sama, jalan Jalaprang Kota Bandung yang kini mulai terkenal dengan kuliner yang murah meriah.

Gini ceritanya:

Ice Cream
Setiap lewat jalan Jalaprang, sering banget lihat menu Kedai Mimi Uwar ini. mungkin karena bannernya agak menjorok ke jalan sehingga menutupi trotoar. Menyolok mata, tapi bukan menu sangu kaduruk (nasi terbakar), dan cucuk lauk jambal yang menarik untuk dicoba. Itu sih, dimana-mana ada. Cuma beda penamaan. Es Ambelehoy-nya yang bikin penasaran untuk dicoba. Es apaaan sih?

Hingga suatu hari, kebetulan kaki saya melangkah di daerah tersebut. Dan penasaranpun terlampiaskan. Saya pikir semacam es buah atau es teller yang sering bikin kita bingung, apa sih bedanya? Ternyata cuma beda campuran isinya tho?
Sah sah aja beda penamaan hanya karena beda isinya.
Tapi kali ini ngga seperti itu, es ambelehoy bukan es buah, es teller, atau es campur sejenis , menurut pelayan ini adalah ice cream. Ice cream? Oh oke deh, kita coba, kali aja enak dan membuat ketagihan untuk datang lagi, dan datang lagi.
Cukup lama menunggu pesanan, hingga akhirnya ini dia es ambelehoy yang terbayang bahenol nerkom tersebut:

[caption caption="ice cream "]

[/caption]

Ternyata keterangan sang pelayan betul adanya. Ada 2 scoop ice cream, ditambah oreo, cingcau hitam dan cingcau hijau, nata de coco, manisan jelly, permen marshmallow, rasanyaaa….?? Yummy ……. Enak banget hingga tetesan terakhir, slurrphhhh …….. dan harganya Rp 20.000 saja. Terbelalak ya? Hehehe kirain murah, karena lokasinya ‘hanya’ di kawasan Jalaprang yang terkenal kawasan kuliner murah tapi enak.

Es Krim
Oke kali ini kita bahas es krim. Lokasinya ngga jauh dengan Kedai Mimi Uwar. Awalnya juga sama, saya penasaran dengan jualannya bapak cingcau es krim. Hanya pakai gerobak, dan mangkal di dekat bubur Jalaprang yang terkenal. Dulu disini ada nasi goreng Mafia yang terkenal tapi untuk beli es krim ini saya masih maju mundur.
Beli jangan, beli jangan, maklum takut ada zat pengawetnya, takut gulanya gula sakarin, takut pakai zat pewarna, tapi kok yang beli banyak banget ya?

Hingga suatu kali, rasa penasaran mengalahkan ketakutan. Sayapun mencoba beli.
Ternyata ngga usah takut. Penjualnya berani jamin, dia nggak menggunakan gula buatan atau makanan sintetis lainnya. Dan cara penyajiannya cukup unik. Pertama, cingcau hijau dimasukkan ke dalam gelas, huuummm… Nampak enak dan segar karena sewaktu kecil saya sering banget bikin cingcau dengan bahan baku daun cingcau hijau, jadi bisa ngebedain mana yang seger dan mana yang ngga.

Sesudah itu dimasukkan es krim yang terbuat dari santan, susu dan gula (kata si emang lho ya). Cara pembuatan es krim mirip es puter yang dimasukkan ke suatu tempat yang dikelilingi es batu. Agar merata menjadi es , tabungnya sering digoyang-goyang.
Nah sentuhan terakhir adalah larutan gula merah dan coklat susu. Rasanya? Yummyyyy……. Enak buangettttssss….. enaknya pangkat 5 , mungkin karena ngga bikin eneg dan harganyapun hanya Rp 3.000 saja/gelas.
Ada harga ada penampakan rupanya ini dia sang es krim.

[caption caption="es krim "]

[/caption]

Sebetulnya siapapun tahu es ambelehoy jelas lebih mahal. Tidak hanya karena bahan bakunya,  si penjual membeli ice cream bermerk. Campuran es ambelehoy semuanya camilan bermerk. Harga yang kita bayar ngga hanya harga produk tapi juga harga pengemasan, harga kemasan termasuk transportasi. Dan tentu saja lokasinya membuat harga ice cream harus dikatrol.

Sedangkan es krim cingcau serba buatan tangan. Penjualpun hanya dikenai 'uang retribusi' sekedarnya, termasuk sekedarnya jika hujan turun atau panas terik menyengat tukang es krim.  Buka jam 11.00 pagi, tutup jam 16.00, penjual es krim ini ternyata bisa bersaing dengan ice cream buatan pabrik.

Ya rejeki udah ada yang ngatur  

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun