Mohon tunggu...
Angga Rahad
Angga Rahad Mohon Tunggu... Freelancer - Pemerhati isu-isu sosial

Pemerhati isu-isu sosial

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Kenapa Philips dan Singapura Bangun Pusat Kanker Tercanggih?

13 Juli 2017   14:57 Diperbarui: 13 Juli 2017   15:00 316
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Royal Philips, pemimpin teknologi kesehatan dunia, dan Singapore Institute of Advanced Medicine Holdings (SAM) baru-baru ini mendirikan Advanced Medicine Oncology Centre, pusat onkologi tercanggih di Asia Tenggara. Kerja sama tersebut juga dijalin bersama dengan Varian Medical Systems dan IBA Worldwide. 

Seperti diketahui, Royal Philips asal Belanda, merupakan perusahaan teknologi kesehatan terkemuka yang berfokus pada peningkatan kesehatan masyarakat. Philips memanfaatkan teknologi canggih serta pemahaman mendalam secara klinis maupun mengenai konsumen untuk memberikan solusi yang terintegrasi.

Total investasi proyek ini mencapai hingga USD 72 juta dan banyak mengusung teknologi paling mutakhir. Sebut saja, alat pemindaian Vereos PET/CT buatan Philips, sistem fully-digital PET/CT yang pertama dan satu-satunya di dunia. Dengan begitu, analisa visual secara canggih dan kuantifikasi penggambaran medis bisa membantu para dokter untuk menilai dan mendiagnosis pasien. 

Fasilitas itu akan beroperasi pada tahun 2018, serta bertujuan untuk menyediakan sarana bagi pelatihan profesional demi memenuhi kebutuhan industri kesehatan yang terus berkembang. 

Berikut sejumlah alasan mengapa pusat onkologi tercanggih ini relevan bagi Asia Tenggara:

Jumlah Penderita Kanker

Menurut Diederik Zeven, General Manager, Health Systems, Philips ASEAN Pacific, penyakit kanker berdampak terhadap manusia dari segala usia. "Kanker menjadi salah satu penyebab kematian yang utama di dunia, merenggut lebih dari 4 juta jiwa di Asia pada 2016," katanya. Untuk itu, inovasi kesehatan dan kerja sama strategis memang dibutuhkan untuk mewujudkan pengobatan yang lebih baik dari sebelumnya. 

Penduduk Usia Lanjut 

Selain kanker, berbagai penyakit yang terkait dengan usia menjadi permasalahan yang terus berkembang di Asia Pasifik. Menurut data dari National Cancer Institute, sejumlah penyakit tersebut diderita oleh dua per tiga penduduk lanjut usia di dunia pada 2050. 

Lebih dari Penyakit Kanker

Dalam jangka panjang, fasilitas SAM ini akan memiliki beberapa keahlian diagnosis dan pengobatan medis dengan menggunakan berbagai solusi imaging kelas dunia untuk menangani penyakit kardiovaskular dan gangguan saraf seperti stroke dan Alzheimer.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun