Mohon tunggu...
Muhammad Burhan
Muhammad Burhan Mohon Tunggu... -

Entrepreneur, pengusaha properti,pengajar,penulis.Founder BigBrand Indonesia BigBrand Indonesia adalah Marketing Development untuk UMKM

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Dolar dan Rupiah "Tak Laku" di Minggon Jatinan

14 Oktober 2018   22:11 Diperbarui: 15 Oktober 2018   08:17 734
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Melemahnya rupiah dan menguatnya dolar tak selalu berpengaruh langsung, buktinya Dolar dan rupiah di "Minggon Jatinan" tak laku!

Tak bisa buat beli nasi,lontong,bubur.Bahkan untuk beli makanan rakyat saja tak bisa!!!

Tak percaya? Silahkan datang sendiri ke Minggon Jatinan , yaitu pasar rakyat yang digelar tiap minggu pagi di hutan Kota di Kabupaten Batang Jawa Tengah.

Anda tak akan bisa membeli aneka makanan dan barang dengan rupiah atau dolar anda.Para penjual hanya mau menerima KEREWENG sebagai alat bayar!

Minggon jatinan adalah Pasar jajan dengankonsep TRADISI. Saat masuk ke area Minggon Jatinan kita harus tukar uang kertas kita dengan KEREWENG atau koin yang terbuat dari tanah liat di kasir, inilah alat tukar RESMI di "negeri  hutan jati ini" .

Setelah itu, beli keranjang terbuat dari anyaman bambu utk tempat belanjaan,tak ada bungkus plastik disini.

Nah sekarang kita siap mengulik aneka makanan rakyat dari nasi megono,lontong opor,pindang thetel,soto ayam, tauto,sampai soto kreatif yg dicampur buah naga.

Jajan pasar juga macam macam, dari klepon,gethuk,ketan,gemblong,apem,lopis,ongol ongol,kamir,wingko,lengko,dan masih banyak lagi.Bayarnya pakek koin kereweng tadi.

Meski pasar tradisional tapi yang jual berbeda dengN yang di pasar-pasar umumnya.Semua penjual pakai seragam tradisional lengkap dengan kebaya, yang cewek dandan,pake gincu plus berlapis bedak di kedua pipinya. Penjual yang cowok juga pakai seragam tradisional rata rata klimis dan berparfum.

Suasana makin meriah karena ada dolanan tradisional, para atlet panjat dinding yang sedang berlatih, sampai musik rancak angklung dan kenthongan lengkap dengan joget jenaka rame rame.Kalo beruntung kita bisa ketemu dengan gatotkaca millenial dan foto bersama.

Jika anda  belum pernah kesini coba deh sini.Ribuan orang selalu memadati tempat ini,tumpah ruah.Tua,muda,laki perempuan,pejabat,atau kalangan bawah jadi satu memadati dan antri beli aneka makanan rakyat.Jadi jangan kesiangan,atau anda akan gigit jari kehabisan makanan,meski anda punya rupiah atau dolar berlimpah.

Melihat Minggon jatinan adalah melihat contoh ekonomi kreatif yang mendulum ekonomi rakyat,rejekinya langsung disantap rakyat! Dari perkiraan yang berderet deret,berkeranjang keranjang koin kereweng, belum yang jualan diluar area,semua padat pembeli,baik yang beli atau yang sekedar CANGKRUKAN saja (bahasa pekalongan artinya nongkrong).

Memanfaatkan hutan kota sebagai modal tempat ditambah kekayaan lokal aneka jajanan dan makanan diramu dengam gagasan konsep TRADISI yg ciamik.Jadilah Minggon Jatinan,pasar rakyat untuk semua 

Muhammad Burhan
Founder BigBrand Indonesia

BIGBRAND INDONESIA adalah Marketing Development untuk pengembangan UMKM

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun