Mohon tunggu...
Burhandi,
Burhandi, Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Politik

Memilih Pemimpin

6 Oktober 2016   10:52 Diperbarui: 6 Oktober 2016   11:12 101
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

"Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), pemimpin berarti orang yang memimpin atau petunjuk sedangkan arti memimpin bermakna  mengetuai atau mengepalai, memenangkan paling banyak,  memegang tangan seseorang sambil berjalan, membimbing, memandu, melatih supaya dapat mengerjakan sendiri."

"Menurut Wikipedia, Kepemimpinan adalah proses memengaruhi atau memberi contoh oleh pemimpin kepada pengikutnya dalam upaya mencapai tujuan organisasi."

Tahun 2017 merupakan tahun politik dimana ada 7 Provinsi dan 94 Kabupaten/Kota akan melakukan pemilihan kepala daerah. Daerah yang paling hangat suhu politik adalah Provinsi DKI Jakarta yang merupakan Pusat Pemerintahan NKRI. Sudah ada 3 Bakal Calon Gubernur dan Wakil Gubernur yang mendaftar.

1. Basuki Tjahaja Purnama - Djarot Saifullah (BTP-DS), merupakan calon petahana atau incumbent yang diusung oleh koalisi Partai PDIP, Hanura, Nasdem, dan Golkar

2. Anies Baswedan - Sandiaga Uno (AB-SU), merupakan calon yang diusung oleh koalisi Partai Gerindra dan PKS

3. Agus Harimurti Yudhoyono - Sylviana Murni (AHY - SM), merupakan calon yang diusung oleh koalisi Partai Demokrat, PPP, PKB dan PAN

Masing-masing calon memiliki keunggulan dan potensi masing-masing, namun ada satu permasalahan Bacalon nomor 1 di atas, yang mungkin dapat dimanfaatkan oleh pasangan lainnya yaitu perbedaan agama dan keyakinan, bagi BTP - DS ini merupakan celah yang sangat besar yang apabila dapat digali oleh 2 pasangan lainnya akan dapat meruntuhkan supremasinya selama ini.

Berdasarkan data Dinas DUKCAPIL DKI Jakarta (data tahun 2013, karena sulitnya mencari data jumlah penduduk berdasarkan agama, bahkan pada Buku DKI Jakarta dalam Angka Tahun 2015 yang diterbitkan BPS  pun tidak ada data tersebut), jumlah penduduk DKI Jakarta berjumlah  9.985.598 jiwa (tahun 2013), dengan komposisi penduduk berdasarkan agama adalah sebagai berikut 

1. Islam berjumlah 8.340.466 jiwa atau 83,52%

2. Kristen berjumlah 844.457 jiwa atau 8,46%

3. Katholik  berjumlah 397.155  jiwa atau 3,98%

4. Hindu berjumlah 18.973 jiwa atau 0,19%

5. Budha berjumlah 383.598 jiwa atau 3,84%

6. Konghucu berjumlah 761 jiwa atau 0,01%

7. Kepercayaan Lainnya berjumlah 188 jiwa atau 0,00%

Dari komposisi di atas, sangat jelas bahwa apabila kelompok mayoritas Islam bersatu untuk memilih pemimpin, kemungkinan Pasangan BTP - JS "kalah telak" kalau pun seakarang dilihat dari hasil survei, maka "hanya akan menang" pada putaran pertama dan akan "kalah telak" pada putaran kedua.

Pernyataan Ketua KPU DKI Jakarta terkait bahwa ajakan Ulama Islam untuk tidak memilih pemimpin Non Muslim bukan merupakan kampanye SARA, selama tidak menghasut dan saling serang serta black campaign, sehingga hal ini jelas sangat menguntungkan 2 pasangan yang berlatar belakang Agama Islam.

Dalam Al Quran dan Hadits, sangat jelas terkait larangan memilih pemimpi Non Muslim, hal ini dapat kita lihat pada : 

QS. Ali 'Imraan Ayat  28.

"Janganlah orang-orang mukmin mengambil orang-orang kafir menjadi WALI (PEMIMPIN / PELINDUNG) dengan meninggalkan orang-orang mukmin. Barang siapa berbuat demikian, niscaya lepaslah ia dari pertolongan Allah, kecuali karena (siasat) memelihara  diri dari sesuatu yang ditakuti dari mereka. Dan Allah memperingatkan kamu terhadap diri (siksa)-Nya. Dan hanya kepada Allah kembali(mu)."

QS. An-Nisaa' Ayat 144.

"Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mengambil orang-orang kafir menjadi WALI (PEMIMPIN / PELINDUNG) dengan meninggalkan orang-orang mukmin. Inginkah kamu mengadakan alasan yang nyata bagi Allah (untuk menyiksamu) ?"

QS. Al-Maa-idah Ayat 57.

"Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mengambil jadi PEMIMPINMU, orang-orang yang membuat agamamu jadi buah ejekan dan permainan, (yaitu) di antara orang-orang yang telah diberi kitab sebelummu, dan orang-orang yang kafir (orang-orang musyrik). Dan bertakwalah kepada Allah jika kamu betul-betul orang-orang yang beriman."

Beranjak dari data dan fakta di atas, timbul pertanyaan Apakah pantas BTP - DS menang di Jakarta? 

Silakan Masyarakat Muslim di Jakarta sendiri yang menjawabnya nanti dan mempertanggungjawabkan di Akhirat.

Semoga Masyarakat Muslim DKI Jakarta, memahami esensi pemimpin dalam kerangka Islam (tidak berdasarkan Islam Liberal, yang memisahkan antara kehidupan dengan akhirat), tidak hanya berdasarkan logika.

Karena Islam sudah sempurna, mengatur dari bangun tidur sampai dengan tidur. 

Wallahu'alam bishawab..

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun