Terdapat kombinasi antara manis, pedas, dan gurih serta tekstur lembut dan sedikit kasar di saat yang bersamaan. Tekstur lauk seperti ayam juga dimasak hingga mencapai tingkat yang cukup lunak. Selain disajikan dengan nasi, gudeg ini juga menyediakan alternatif lain berupa bubur. Beberapa menu pilihan lauk yang ada antara lain: ayam, ayam suwir, telur, tahu, tempe, tempe goreng, dan juga bakwan.Â
Untuk minuman sendiri tersedia teh hangat yang disediakan secara gratis dan air putih. Harga yang dibanderol untuk makan juga relatif terjangkau dari mulai Rp.6000-8000 untuk lauk yang sederhana hingga belasan ribu terutama untuk lauk kombinasi.
Mengingat lokasinya yang terbilang unik lantas bagaiman dengan suasan di tempat makan ini?
Interaksi dan keramahan bisa jadi menjadi sesuatu yang terbersit dibenak pelanggan Gudeg Pagi Ibu Dewi tentang suasana di sana. Bu Dewi sendiri melayani pembeli gudeg dengan disertai obrolan, senyuman, dan terkadang sedikit candaan.Â
Hal ini tentunya membangun rasa familiaritas ataupun kedekatan antara penjual dan pembeli di tempat ini. Bu Dewi juga hampir selalu menanyakan kepada pembeli terkait lauk apa yang diinginkan, seberapa besar jumlah atau porsinya, pedas atau sedikit pedas saja, kabar, dan lain sebagainya.
Untuk lokasi makan sendiri terdapat tiga susunan meja dan bangku panjang di dalam tempat makan yang dapat dipakai, bangku panjang di depan warung, dan di teras rumah pemilik. Sementara jam operasional warung dibuka mulai pukul 06.00 WIB hingga habis yang biasanya sekitar pukul 10.00 WIB.
Hidangan yang unik untuk sarapan dengan cita rasanya yang kuat menjadi ciri khas Gudeg Pagi Ibu Dewi. Suasana yang ramah dan homey juga dapat menjadi pilihan karena nyatanya memang menjadi salah satu magnet yang menarik pelanggan untuk menjadikan Gudeg Pagi Ibu Dewi sebagai tempat sarapan favorit.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H