Saya pribadi merasakan nostalgia saat menyusuri sungai teringat dengan pengalaman kemah pramuka saat masih di bangku sekolah dulu. Perasaan tenang dan damai juga saya rasakan karena sepanjang perjalanan tidak ada orang lain selain kami dari tim bina desa yang melalui jalur setapak tersebut.Â
Pemandangan yang menyegarkan mata seperti hijaunya vegetasi, pola perbukitan, dan jernihnya sungai menemani kami di sepanjang perjalanan. Susur Kali Oya dapat menjadi alternatif bagi orang-orang yang ingin melepas penat sekaligus bernostalgia. Namun terdapat satu catatan penting yang perlu diingat yakni pemahaman akan kondisi dan situasi medan.Â
Dalam kasus kami sendiri, perjalanan dilakukan bersama oleh warga lokal yang tentunya sudah memahami betul rute jalan, titik-titik sungai yang aman untuk berenang, waktu tempuh, dan berbagai sikon lainnya.Â
Bagi para pembaca yang tertarik untuk melalukan kegiatan ini mungkin dapat terlebih dahulu menghubungi Pokdarwis ataupun Pengelola Wisata di Desa Sriharjo untuk menanyakan ketersediaan paket dan pemandu wisata agar perjalanan menjadi lebih aman sekaligus berkontribusi bagi pemberdayaan komunitas lokal.Â
Terdapat dua opsi rute untuk kembali ke titik awal yang dapat dilakukan melalui jalan setapak yang telah dilewati maupun dengan menyebrang sungai dan kembali melalui jalan setapak di wilayah Desa Selopamioro.
Menikmati Kesyahduan Bukit Watu Manjung dan Watu Manyul
Setelah puas berbasah-basahan di sungai, perjalanan untuk mengeksplorasi pesona alam Desa Sriharjo dan menguak potensi paket wisata lokal pun berlanjut.Â
Lokasi selanjutnya yang kami tuju adalah dua bukit yang berada tepat di utara kawasan wisata air Srikeminut. Kedua bukit tersebut bernama Watu Manjung yang terletak di atas area persawahan dan Watu Manyul yang terletak di belakang perumahan penduduk desa.
Target awal perjalanan pendakian ini adalah di Bukit Watu Manjung. Berangkat selepas ashar sekitar pukul 16.45 WIB., perjalanan dilakukan dalam waktu yang relatif singkat hanya sekitar 30 menit dengan tempo perjalanan yang santai. Saya dan tim bina desa cukup tertarik untuk menyaksikan matahari terbenam dari puncak bukit ini.Â