Mohon tunggu...
Burhan Ali
Burhan Ali Mohon Tunggu... -

Mahasiswa di Universitas Ibn Tofail Kenitra Maroko sejak tahun 2008

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Masjid Indonesia, Bagian Sejarah yang Terpinggirkan

21 Desember 2011   10:59 Diperbarui: 25 Juni 2015   21:57 71
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Indonesia, Sebuah negara besar yang berada di bagian tenggara benua asia ternyata telah memiliki pengaruh yang luar biasa terutama sejak zaman awal kemerdekaan.

Jauh berada di benua asia sebelah ujung tenggara, nama Indonesia telah banyak di abadikan di negara-negara yang telah ikut kagum dengan semangat kemerdekaan. Salah-satunya Maroko, sebuah negara yang berada di ujung barat afrika utara, telah mengukirkan nama Indonesia sebagai nama salah satu masjid di kota Kenitra, Maroko.

Hingga saat ini, Masjid Indonesia di Kenitra masih berdiri kokoh dan berfungsi dengan baik sebagai tempat ibadah kaum muslimin.

Tidak banyak yang tahu dari orang indonesia yang berkunjung ke Maroko bahkan warga Indonesia yang berdomisili di Maroko pun belum tentu tahu tentang keberadaan masjid Indonesia ini. Mereka lebih akrab dan lebih tahu tentang Rue Soekarno (Jalan Sukarno) di Kota Rabat, Jalan Jakarta dan Jalan Bandung di Kota Casablanca.

Padahal penamaan masjid ini pun tidak terlepas dengan penamaan nama-nama jalan sebagaimana disebut diatas dan pembebasan visa bagi warga Indonesia sebagai hadiah dari Raja Mohammed V kepada Presiden pertama Indonesia Ir. Sokerno dalam kunjungan pertamanya ke Maroko, 2 Mei 1960 yang merupakan kunjungan pemimpindunia pertama yang berkunjung ke Maroko setelah meraih kemerdekaan dari penjajahan Perancis.

Masjid yang terletak di samping souk houriya, kawasan biranzaran kota Kenitra ini hingga saat ini masih menjadi salah satu pusat pengajaran danpemberantasan buta huruf, dan pengajian singkat setelah shalat maghrib.

Jika dilihat dari jenis dan bentuk bangunan, masjid Indonesia berbeda dengan masjid-masjid di Maroko umumnya. Pernah ada dari orang maroko bercerita bahwa beberapa arsitek yang ikut membangun didatangkan dari Indonesia. Begitupun dengan menara masjid agak sedikit berbeda, kalau menara masjid maroko umumnya berbentuk balok yang tinggi, sedangankan menara masjid Indonesia berbukntuk segi empat yang diatas lebih kecil di banding bagian bawah menara.

Namun saat ini, tidak banyak yang tahu kisah dan sejarah dari pembangunan masjid ini kecuali orang maroko yang sudah berumur tua. dan Kita sebagai Warga Indonesia di Maroko diharapakan mampu mejaga hubungan baik yang telah dibangun melalui sejarah yang panjang.

Burhan Ali

http://el-hilaly.blogspot.com

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun