Mohon tunggu...
Siti Burdah Fawziyah
Siti Burdah Fawziyah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Poltekkes Kemenkes Yogyakarta

Menonton Film

Selanjutnya

Tutup

Politik

Menumbuhkan Rasa Nasionalisme di Era Globalisasi

4 September 2024   15:39 Diperbarui: 7 September 2024   21:03 87
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Oleh: Siti Burdah Fawziyah

Nasionalisme adalah paham kebangsaan yang tumbuh karena adanya persamaan Nasib dan Sejarah serta kepentingan untuk hidup bersama sebagai suatu bangsa yang merdeka, bersatu, berdaulat, demokratis, maju dalam satu kesatuan bangsa dan negara serta cita-cita bersama guna mencapai, memelihara dan mengabdi identitas, persatuan, kemakmuran dan kekuatan atau kekuasaan negara bangsa yang bersangkutan.

Nasionalisme, dalam arti sempit, sering kali diartikan sebagai cinta terhadap tanah air dan bangsa. Namun, dalam konteks yang lebih luas, nasionalisme juga melibatkan kesetiaan dan pengabdian yang tinggi terhadap bangsa dan negara. Era globalisasi telah membawa banyak perubahan dalam kehidupan manusia terutama dalam bidang teknologi, ekonomi, dan budaya. Dalam era globalisasi, budaya dan teknologi dari luar semakin banyak menghiasi kebiasaan manusia, rasa nasionalisme mulai berkurang.

Pada era ini, generasi yang paling terdampak globalisasi adalah generasi Z. Seringkali mereka lupa jati diri bangsanya sendiri, mereka mudah menerima budaya dan paham asing yang menyebabkan rasa nasionalisme mereka menipis seiring waktu. Modernisasi budaya dan adanya globalisasi telah menyebabkan transformasi nilai dan sikap sosial dari irasional menjadi rasional. Banyak anak muda yang kehilangan kepribadian diri sebagai bangsa Indonesia dan lebih menyukai budaya luar atau asing.

Hal ini berdampak pada beberapa aspek penting. Pertama, rasa bangga terhadap apa yang dimiliki bangsanya mulai terkikis. Kedua, jiwa nasionalisme bangsa Indonesia kian lama kian surut. Ketiga, ketahanan nasional menjadi lemah karena generasi muda tidak lagi memiliki jiwa kebangsaan yang tinggi. Dengan demikian, bangsa Indonesia terancam dijajah secara mental dan ideologinya oleh pengaruh luar.

Untuk mengatasi hal ini, penting untuk menumbuhkan semangat nasionalisme di kalangan generasi muda. Bagaimana caranya menumbuhkan rasa nasionalisme di era globalisasi? Ada banyak cara untuk menumbuhkan rasa nasionalisme di era globalisasi, antara lain:

  • Pendidikan kewarganegaraan dan Pancasila

Belajar tentang Indonesia dan nilai-nilai Pancasila dapat membuat generasi muda lebih siap menghadapi globalisasi dan mempertahankan identitas Indonesia.

  • Selektif terhadap kebudayaan asing

Membuat generasi muda selektif terhadap kebudayaan asing yang masuk ke Indonesia dapat membantu mempertahankan jati diri bangsa. Hal ini dapat dilakukan dengan memperkuat dan mempertahankan nilai-nilai kebudayaan Indonesia.

  • Mengamalkan nailai-nilai Pancasila

Menanamkan dan mengamalkan nilai-nilai Pancasila dengan sebaik-baiknya dapat membantu membangkitkan rasa nasionalisme.

  • Mengingatkan Sejarah Indonesia

Memperkenalkan Sejarah Indonesia dapat membantu generasi muda memahami identitas dan jati diri bangsa. Hal ini dapat menigkatkan rasa cinta terhadap tanah air dan komitmen untuk menjaga keadulatan rakyat.

Menumbuhkan rasa nasionalisme di era globalisasi sangat penting untuk ditanamkan kepada masyarakat, pemerintah, mahasiswa, dosen, dan khususnya pada generasi muda/gen Z. Oleh karena itu, penting bagi pemerintah, sekolah, dan masyarakat untuk bersama-sama menumbuhkan rasa nasionalisme di kalangan generasi muda Indonesia.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun