Purwokerto, Selasa (10/2/2015)
Pengembang GrombyangOS bersama Pegiat Gerakan Desa Membangun, mengadakan Lokakarya Keamanan Server untuk Website Desa di Kantor Gedhe Foundation, Sumampir, Purwokerto. Lokakarya ini juga membicarakan rencana membangun GrombyangOS ala Desa dengan Grombyang Sideka.
Grombyang Sideka merupakan pengembangan dari GrombyangOS Edu 1.04 yang sudah dirilis beberapa waktu lalu dan mendapatkan respon positif pengguna linux di Indonesia. Saat ini Grombyang OS telah digunakan lebih dari 200 pengguna di kalangan umum dan dalam waktu dekat ini akan digunakan oleh 100 Sekolah Menengah Kejuruan di Indonesia sebagai sistem operasi resmi.
Tahap awal akan diuji-cobakan untuk 20 SMK se Kabupaten Bekasi yang akan di luncurkan tanggal 19 Pebruari 2015 dalam acara peluncuran Bekasi Voip Network (BVN). Koordinator Program, Dadang Setiawan mengatakan kepada pewarta warga, dalam acara tersebut akan dilakukan serah terima pemberian DVD GrombyangOS ke 20 SMK di kab bekasi sekaligus launching komunitas BVN (bekasi Voip network).
Saat ini GrombyangOS dan tim telah melakukan serangkaian roadshow ke beberapa kampus dan Sekolah Menengah Kejuruan di Indonesia dalam rangka sosialisasi GrombyangOS dan voip. Dengan menggunakan voip maka seluruh pengguna handphone bisa melakukan percakapan maupun video-conference secara gratis. Teknologi terbaru memungkinkan pengguna jaringan voip bisa melakukan panggilan dengan nomor gsm maupun cdma.
Tim Pengembang GrombyangOS dalam waktu dekat ini akan mengembangkan sistem operasi ala desa yang disebut dengan Grombyang Sideka. Sistem operasi ini merupakan pengembangan GrombyangOS yang dilengkapi dengan Radio Streaming (Radio Komunitas), IPTV (Tv Komunitas), VOIP, Video Conference desa, Sistem Informasi Desa dan Kawasan (Sideka).
Grombyang Sideka merupakan sistem operasi yang dikhususkan dalam rangka membangun "Desa Cyber" sebagai implementasi Undang Undang Desa. Jordan Andrean (17) dari Tim Pengembang Grombyang mengatakan “Dalam waktu 6 bulan desa selesai memasukkan data penduduk, tapi dalam waktu 6 detik data bisa hilang karena virus. Dengan GrombyangOS, desa tidak perlu khawatir virus.”
Tim GrombyangOS bersiap memaketkan sistem operasi yang pas untuk desa, yaitu ringan, ramah komputer spek terbatas, dukungan banyak aplikasi, dan berbahasa daerah dari Sabang sampai Merauke, pungkasnya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H