Mohon tunggu...
Suseno Joe
Suseno Joe Mohon Tunggu... -

MONOLOG DIRI\r\n\r\n"Sang Maha Pemelihara Agung ada disini... saat ini... jika kau terlalu sibuk melihat masa lalumu atau bahkan cemas terhadap kehidupan mendatang yang penuh dengan khayalan fantasi yang menggelanyuti tanpa ada dasar pijakan, kau tidak akan melihatNYA kau akan melupakanNYA dan jika kesibukanmu ini menjadi acuan untuk di tapaki\r\nhmm... hidup ini TIDAK LAYAK untuk kau jalani "

Selanjutnya

Tutup

Puisi

"Bening Embun... Ijinkan Aku Menopang Rindu..."

4 April 2012   02:40 Diperbarui: 25 Juni 2015   07:04 123
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Daun daun berluluhan bening embun berbulir
jernihnya menyapa jiwa mengajak serta bersenandung di taman kerinduan yang terhampar citra keindahan...

desau angin berdengung talu canda riuh pusaran angin tersirap melaraskan sketsa kidung cinta yang bertalu
sayup rintih samar terdengar menyesakkan dada
melunglaikan degub binal keakuan dirajaku...

dalam simpuh pekat sesal ini tersungkur
genangan peluhpun mengalir melintasi jejak gilas bentangan waktuku yang berurai arang gulana kusut masai pengobar tungku durjana pelumat perisai nurani...

masih dalam gilasan bentangan
aku terdampar di kesenyapan menyeringai lenguh menggeram diterawang fajar kehidupan
tatap nanarku bertumbuk berarak senyum kecut pada wajah wajah yang ku berasingkan
bergelut dingin bertelanjang dada mengurai simpul waktu berburu permata manikam simbol kebanggaan gembong gembong latar keduniawian...

galau aral melarutkan dendangan
melarung di nuansa gemulai langit malam ini yang merekah dengan pancaran cahaya gemilang bulan separo menerangi...

wahai bulir embun ijinkan aku menopang pada jernihmu yang memagut rindu di setiap pucuk pucuk hijau syukur hamparan rerumputan kalbu...

ijinkan aku takjub dalam keterpesonaan di kerajaan awan kala engkau terangkat surya atau lebih dari pada itu...

hmm...

semoga...

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun