Dalam beberapa dekade terakhir, Industri hiburan Korea Selatan atau yang dikenal dengan sebutan KPOP meraih popularitas global yang luar biasa. Menghasilkan grup musik dan idola yang disukai banyak orang membuat industri ini menjadi tulang punggung ekonomi dan kebanggaan nasional Korea Selatan. Di balik kilauan dan ketenaran tersebut, terdapat perdebatan yang sedang berlansung terkait penampilan idol yang masih di bawah umur serta dampak yang ditimbulkannya. Terkait dengan isu yang menjadi perdebatan dalam industri musik KPOP ini adalah debut idola yang masih sangat muda. Beberapa grup musik KPOP mengenalkan anggota yang baru berusia remaja, bahkan ada yang berusia di bawah 15 Tahun. Mengambil contoh grup NCT Dream yang debut pada tahun 2016 dengan rata-rata usia anggota 15 tahun dan anggota termuda saat itu baru berusia 14 tahun. Hal ini jelas memunculkan kekhawatiran tentang kesejahteraan dan pengembangan anak-anak yang terlibat dalam industri ini. Meskipun terdapat hukum yang ditetapkan terkait dengan pembatasan usia dibawah umur. Namun, batas usia ini sering kali diabaikan atau dilewati.
Dengan mendebutkan idola di bawah umur dapat menghadirkan beberapa masalah yang serius. Hal yang pertama adalah dapat menyebabkan tekanan dan stress emosional yang berlebihan pada anak-anak yang belum matang secara emosional. Industri KPOP terkenal akan jadwal yang sangat padat, latihan yang intensif, dan ekspetasi yang tinggi dari para penggemar. Sehingga idola muda ini harus menyeimbangkan antara karier dan pendidikan mereka, yang dapat berdampak pada kesehatan fisik dan mental mereka. Selain itu, mendebutkan idola di bawah umur juga dapat mengorbakan masa kecil dan pengalaman normal yang seharusnya dialami oleh anak-anak seperti bermain bersama teman seumuran mereka. Mereka juga harus mengorbankan waktu mereka bersama keluarga, teman sebaya dan kegiatan-kegiatan remaja yang penting untuk perkembangan sosial mereka. Sehingga hal ini dapat merampas mereka dari masa kecil yang penuh kebebasan dan keceriaan.
Dipertengahan tahun 2022 tepatnya bulan Agustus, industri musik KPOP mendebutkan sebuah girlgrup baru yang bernama New Jeans. Popularitas New Jeans menjadi perbincangan baik dari negara Korea Selatan itu sendiri hingga mancanegara. Hal ini dikarenakan anggota New Jeans debut dengan usia rata-rata 14-18 tahun. Debutnya grup ini memunculkan kontroversi karena mendebutkan idola di bawah umur dan salah satu lagu mereka diduga mengandung konotasi seksual. Hal ini dinilai tidak pantas sehingga menuai protes dari warganet Korea Selatan.
Sebenarnya, tidak ada larangan dalam mendebutkan idola dibawah umur asal terdapat beberapa langkah yang dapat diambil untuk melindungi kesejahteraan dan kepentingan mereka. Hal tersebut seperti memperketat penegakkan hukum dan mengawasi industri musik dengan lebih ketat seperti memperketat peraturan jam kerja, istirahat, dan pendidikan. Ketiga aturan itu harus ditegakkan secara ketat demi melindungi hak-hak anak-anak yang terlibat dalam industri musik KPOP. Selain itu, perlu adanya pengembangan program pendidikan yang terstruktur serta mendalam untuk idola muda. Program ini harus dapat memastikan bahwa idola yang di bawah umur ini mendapatkan pendidikan yang layak dan kesempatan yang sama untuk mengembangkan minat dan bakat mereka di luar dunia hiburan. Sehingga mereka tetap akan mendapatkan peluang yang adil dalam hal perkembangan pribadi dan masa depan setelah mereka pensiun dari dunia hiburan ini. Para penggemar juga perlu memperhatikan dampak yang ditimbulkan oleh kehadiran idola muda dengan lebih peka terhadap kebutuhan dan hak-hak anak-anak. Masyarakat juga dapat berpartipasi dalam pembicaraan tentang perlindungan anak-anaka dalam industri hiburan dengan memberikan dukungan yang mendorong  kesejahteraan mereka.
Dalam membawa Korea Selatan ke panggung global, budaya industri KPOP telah memberikan kontribusi yang luar biasa. Namun, penting bagi kita baik itu dalam sudut pandang penggemar ataupun masyarakat biasa melihat dengan jelas bahwa anak-anak di bawah umur yang terlibat dalam industri hiburan KPOP ini mempunyai hak dan kepentingan serta keadilan yang harus dilindungi. Dengan mengambil langkah-langkah yang tepat, kita dapat memastikan bahwa mereka mendapatkan pengalaman yang positif serta dapat membangun fondasi yang kuat bagi masa depan mereka.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H