Apakah perawat lain juga melakukan seperti yang mas tulis?
Pertanyaan ini yang bikin saya bingung. Karena waktu terus bergulir, sekolah jaman dulu dengan sekarang pasti jauh berbeda.Â
Dan apa yang saya lakukan adalah berdasarkan apa yang saya di sekolah dulu.
Terkadang juga tersenyum sendiri lihat junior sekarang. Frekuensi berdekatan dengan pasien kurang dibandingkan seangkatan saya. Terutama soal komunikasi kurang atau mungkinkah merasa canggung?
Datang melakukan tindakan seperlunya, ngomong seperlunya lalu pergi sehingga mirip robot saat bekerja.
Saya berani ngomong begini karena saya punya perbandingan, saat diperbantukan penanganan pandemi kemarin. Kami bertemu dalam pelayanan dari berbagai asal dan jenjang perawat. Mulai perawat baru lulus, sampai perawat tua seusia saya ada.Â
Rata-rata dari mereka tidak banyak cerita dengan pasien dibandingkan saya atau seangkatan saya.
Bagaimana komunikasi sederhana meski dengan  tatapan mata, senyuman, sentuhan bahkan sampai kata-kata sehingga pasien merasa lebih diperhatikan.
Saat pandemi kemarin ada banyak teman sesama nakes, perawat, bahkan ada adik-adik mahasiswa yang menunggu cerita demi cerita saya di medsos.
Mungkin saja tulisan saya yang remeh temeh bisa menginspirasi mereka untuk wawasan terutama masalah komunikasi. Meski tujuanku menulis di medsos bukan itu.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H