Saturasi semakin turun di bawah 90.Â
Lewat telepon dia masih bertahan dirumah belum mau ke RS
"Cepet masuk, nanti aku jadikan sekamar dengan bapakmu." Kataku pagi itu. Tapi dia belum masih bersikeras bertahan.
Siangnya istrinya telepon, kondisinya makin drop.
Koordinasi dengan puskesmas dia dikirim ke RS, dan kordinasi dengan IGD dan ruang mana nanti dia akan dirawat.
Langsung ditangani rekan-rekan IGD, dan dilakukan scan thorax.
"Bek mas, putih brih." Kata temen radiologi mengenai hasil scan thoraxnya.
Yang artinya mengalami pneumonia bilateral, kanan kiri sudah penuh putihnya.
"Masuk ICU mas, gak mungkin di ruang biasa." Kata dokter IGD.
"Antisipasi kegawatan, dan pemberian steroid tinggi yang hanya mungkin diberikan di ICU." Imbuhnya
Beruntung ada tempat tidur kosong di ICU buat dia, mau tidak mau dia manut.
Dokter punya pertimbangan matang, dari pemeriksaan bisa diketahui situasi dan  keadaan pasien, dan bagaimana kegawatan yang dihadapi bisa berujung kematian.
"Manut, yang terbaik." Kataku, kataku pada keputusan dokter IGD.