Perwujudan situasi batin tokoh (ekspresi) sangat bermacam-macam, misalnya suasana duka marah, greget, anyel, kecewa, kesaI, dendam.Â
Suasana suka, Â oneng, lega, lejar, bombong, mongkok, bingar.Â
Suasana duka, sedih. prihatin, kagol, ngungun, trenyuh, ngIangut, melangmelung, kuwatir, trataban, kemrungsung, kejot, wedi, gila, kuciwa, melas, tumlawung.
Suasana agung meneb, jinem, manembah, pasrah, hening.
Suasana asmara, sengsem, marem, gemes, anyel.
Dalang akan memilih wayang sesuai dengan situasi, dengan mengambil jenis wanda, jelas Isyanto. Dari sinilah keberhasilan pertunjukan dimulai.
Isyanto mencontohkan Arjuna yang sedang merayu seorang wanita berbeda dengan peraga wayang Arjuna saat berperang tanding atau sedang marah.
Wanda wayang yang berbeda menurutnya, akan memudahkan dalang dalam membawakan suasana cerita serta karakter tokoh yang sedang dimainkannya.
Perbedaan karakter sebuah tokoh wayang pada wanda yang berbeda, meliputi perbedaan seni tatah (pahatan), sikap peraga wayangnya dan juga warna-warna dalam sunggingan jelas Isyanto.
Itu masih soal karakter, belum lagi jenis tatahan dan pewarnaan yang setiap lekuk dan goresan punya makna.