"Backlight itu tak harus siluet." Kata Ardany Kresna mengawali bincang-bicang Malam Reboan.
Obrolan gayeng khas kami membahas foto backlight. Sebenarnya 80% banyak bercanda, ngopi, dan sisanya serius. Â
Tema kali ini backlight, sesuai tema 2 mingguan yang telah kami sepakati dalam Beku Institut. Wadah yang sudah kami bentuk hampir memasuki tahun ke-6. Foto-foto backlight tersebut dikirimkan oleh anggota via WA group ataupun FB group.
"Terkadang kita tak bisa menghindari dimana harus memotret dengan cahaya matahari atau sumber cahaya di belakang obyek." Kata Damar Sasongko sambil menunjuk salah satu foto dalam layar TV 40 inc yang menjadi inventaris kami.
Hasil yang sering terjadi adalah siluet, di mana obyek menjadi bayang-bayang hitam, imbuh Ardany yang membuat diskusi semakin asyik.
Penyebabnya karena cahaya di belakang si obyek begitu kuat sehingga mengakibatkan sistem metering dari kamera kita tak mampu mengukur shutter speed ataupun apperture yang seharusnya.
Akan tetapi dengan cara pemotretan "matering nol" (sesuai mata melihat) maka hasilnya justru bisa luar biasa.
Itulah perbincangan kami, yang dapat lanjutkan mengulas satu persatu dari puluhan foto yang sudah terkumpul. Tiap foto kami diskusikan, sesuai tema atau tidak. Kelebihannya apa dan kekurangan apa. Saling sharing tak bermaksud menggurui, seperti komitmen awal wadah ini dibentuk.
Malam ini kami  membahas backlight. Kegiatan ngobrol bareng Rabuan Malem di rumah Mbakyu Kantri yang setengah tahun terakhir kami turunkan.
Orang sering mengeluh saat memotret dalam kondisi  menantang cahaya. Hasil akan gelap dan saturasi warna kacau. Lewat obrolan Reboan Malam kami saling berbagi, bagaimana mensiasati atau bahkan memanfaatkan situasi. Seringkali malah mendapatkan foto yang dramatis, namun sekali lagi ada caranya dan ada ilmunya.
Pemilihan lokasi, agar sumber cahaya (matahari) bisa tertutupi sebagian atau penuh. Pilih pohon, gedung ataupun benda untuk menyaring ganasnya cahaya.
Pengaturan metering harus akurat, metering nol  (apa yang dilihat mata). Usahakan target mendapatkan pencahayaan secara benar. Sehingga tidak muncul gelap, kecuali kalau diniati siluet. Atau pencahayaan terbaik bisa didapat lewat spot metering yang diukur ke bagian tergelap target.
Gunakan sumber cahaya alternatif, misal flash atau pantulan cahaya untuk menerangi target.
Motret backlight di sore atau pagi hari lebih bagus dibanding siang hari. Bonus cahaya keemasan sering didapatkan pagi ataupun sore sehingga akan menguatkan warna target kita.
Ardany menambahkan, saat memotret landscape jangan terbuai dengan warna indahnya langit sehingga mengurbankan target yang sesungguhnya.
Beku Institut adalah komunitas penghobi fotografi di Ponorogo dari berbagai perbedaan latar belakang pendidikan, pekerjaan, dan perbedaan lainnya. Di dalamnya ada kegiatan belajar tentang fotografi baik secara formal maupun informal, baik untuk lingkup Beku Institut maupun luar Beku Institut.
Tunggu resume tema-tema yang lainnya dari kami Beku Institute.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI