Ponorogo, 4 Januari 2019---Jadwal presiden Jokowi yang padat membuat kunjungan sempat molor. Kemarin beredar kabar presiden akan bersholat Jumat di masjid Jami KRT Tjokronegoro kabupaten Ponorogo. Persiapan masjid pun dilakukan baik pengamanan, dan fasilitas berupa terob bertenda.Â
Namun pagi tadi dari petugas keamanan mengatakan presiden akan sholat Jumat di daerah Sawoo perbatasan Trenggalek-Ponorogo, jalur peninjauan proyek waduk Bendo. Menjelang sholat Jumat dapat kabar presiden sholat Jumat di Trenggalek.
Undangan dengan sabar menunggu, begitupun sepanjang jalan yang akan dilalui rombongan ramai rakyat menyambut pemimpinnya. Saat rombongan presiden Jokowi datang, kali pertama yang saya cari adalah mas Agus Suparto. Fotografer istana yang lama sudah saya kenal.
Alhamdulillah, langsung ketemu di mobil belakang rombongan utama. Sudah tak asing lagi wajah dan posturnya. Kali pertama ketemu saat kami dari Kompasiana diundang presiden Jokowi ke istana.
Dari mas Agus ini kami mendapatkan foto-foto saat diundang tersebut. Kami saling bersalaman dan berpelukan selayaknya kakak beradik yang lama tidak bertemu. Dari mas Agus ini kami diajari memotret human interest. Baik secara langsung atau lewat medsos.
Mas Agus viral bagi kami, bahkan buat medsos. Fotografer istana ini menginformasikan kegiatan presiden dari dekat, sehingga bisa menjadi "tolak balak" bagi mereka yang nyinyir.
Presiden menengok ke arah suara tangisan, dan memerintahkan petugas keamanan untuk membantu membebaskan ibu dan kedua anaknya untuk maju.
Presiden langsung menyalami, dan di luar dugaan presiden meminta HP si ibu untuk foto selfie.
Selanjutnya rombongan menuju ke alun-alun kabupaten Ponorogo untuk membagikan sertifikat tanah secara masal.
Di perjalanan keluar tempat acara masyarakat banyak yang histeris, menangis minta bersalaman. Presiden dengan sabar melayani, meski petugas pengawalan harus bekerja keras. Wajah lelah presiden tersirat, perjalanan maraton dalam rangkaian kunjungan. Mulai dari Kediri, Blitar, Tulungagung, Trenggalek, dan Ponorogo. Dengan berbagai tempat baik yang outdoor seperti peninjauan bendungan Tugu di Trenggalek dan bendungan Bendo di Ponorogo, maupun yang indor.
Mas Agus mengatakan, tugasnya motret kegiatan presiden. Mengabarkan pada kalayak, ini kondisi apa adanya tanpa hoak. Inilah masyarakat yang histeris mengelu-elukan pemimpinnya. Inilah presiden yang melayani dan mengabdi pada rakyat. Sehingga bisa menjadi keseimbangan bila ada yang nyinyir.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H