Mohon tunggu...
Nanang Diyanto
Nanang Diyanto Mohon Tunggu... Perawat - Travelling

Perawat yang seneng berkeliling disela rutinitas kerjanya, seneng njepret, seneng kuliner, seneng budaya, seneng landscape, seneng candid, seneng ngampret, seneng dolan ke pesantren tapi bukan santri meski sering mengaku santri wakakakakaka

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Methik, Harmonisasi Adat Budaya dan Upaya Ketahanan Pangan Warga Glinggang Ponorogo

25 Maret 2018   19:36 Diperbarui: 26 Maret 2018   08:33 1299
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Arak-arakan berangkat dari balai desa menuju persawahan tempat prosesi methik

Melibatkan tokoh masyarakat, petani, dan hampir semua warga
Melibatkan tokoh masyarakat, petani, dan hampir semua warga
Lain lagi menurut petugas pertanian yang kemarin juga hadir di Glinggang. Acara methik masal ini sangat menguntungkan bagi petani dan dirinya sebagai petugas pepenyuluh.

Banyak manfaat, para petani akan seragam dalam menanam padi, jenis padi sehingga hama bisa diminimalisir. Petani lebih mudah diarahkan pada program pemerintah untuk upaya ketahanan pangan. 

Sebelum ini tanaman yang ditanam tidak seragam, ada yang menanam padi, ada juga yang menanam palawija. Sehingga hama baik belalang, wereng, keong, maupun tikus akan berpindah dari petak sawah satu ke satunya untuk berlindung. Namun kalau sistem bersama begini kesempatan hama untuk bertahan sangat kecil. Upaya pembinaan dari dinas pertanian dan ketahanan pangan lebih gampang dan optimal

Harmonisasi yang luar biasa antara adat budaya, kesenian, dan upaya pemerintah dalam mempertahankan swadasemba pangan

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun