Bedah Buku Seni Reyog Ponorogo Sejarah, Nilai Dan Dinamika Dari Waktu Ke Waktu
Ada keuntungan dan kerugian saat meneliti lingkungannya sendiri, terang Dr. Nursilah. Peneliti diuntungkan mendapatkan akses  seluas-luasnya, banyak informasi dan data yang akan didapatkan. Kerugiannya kalau tidak hati-hati seringkali hasil penelitian akan bias. Peneliti sering menilai,  menyimpulkan, serta menuangkan pikirannya yang seharusnya hal ini dihindari dalam penelitian.
Hal tersebut dikatakan oleh Dr. Nursilah dalam  bedah buku "Seni Reyog Ponorogo. Sejarah, Nilai dan Dinamika Dari Waktu Ke Waktu" Karya Drs. Rido Kurnianto, M.Ag. Namun begitu dosen UNJ yang diundang sebagai panelis tersebut mengungkapkan kegembiraannya, karena buku karya Dekan Fakultas PAI Unmuh Ponorogo merupakan buku yang terlengkap sampai saat ini yang mengungkap tentang seni reyog. Bisa dibilang buku ini kitab kuningnya seni reyog Ponorogo saat ini.
"Buku ini menyuguhkan data yang tidak bisa dianggap remeh. Ini saya ungkapkan karena memang faktanya data lapangan yang sangat banyak," ungkap Dr. Nursilah dengan bangga.
Peluncuran dan bedah buku  tersebut bersamaan hari jadi kabupaten Ponorogo ke 521 beberapa waktu yang lalu. Ini kado istimewa bagi Ponorogo di hari-jadinya.
"Atas nama pemerintah kabupaten Ponorogo kami ucapakan penghargaan, apresiasi kepada pak Rido, kesulitan mengumpulan sumber-sumber yang valid bisa diatasi sehingga masyarakat bisa membaca sejarah reyog Ponorogo," apresiasi  Drs. Bambang Wibisono perwakilan dari pemerintah daerah yang hadir saat itu.
Peluncuran sekaligus bedah buku yang diprakarsai oleh Fakultas Pendidikan Agama Islam Universitas Muhammadiyah Ponorogo bekerjasama dengan pemuda Muhammadiyah bidang seni budaya dan olahraga, dinas kebudayaan pariwisata pemuda dan olahraga kabupaten Ponorogo.
Buku ini merupakan hasil sebuah riset yang dimulai dari tahun 1997, dibiayai dari DP2M Ditjen Dikti Depdiknas Republik Indonesia. Tergabung dari beberapa judul penelitian tentang reyog Ponorogo.
Diterbitkan oleh Buku Litera Yogyakarta, merupakan cetakan pertama dengan 210 hal (xxii+ 188 hlm), dengan ukuran kertas 15.5 x 23.5 cm. Dilengkapi foto-foto yang indah dari jepretan mas Oky Cahyo Nugroho.
Buku ini terdiri dari 6 BAB. Bab I memuat ; pendahuluan, hubungan reyog dan Ponorogo, gambaran sekilas tentang Buku Reyog Ponorogo, serta relevansi terhadap bahan ajar.