Resahnya Boyadi tak bisa ditutupi, sigaret yang baru disulut dan dihisapnya sebentar lalu dibuang. Hal ini sampai ia ulangi tiga kali. Duduk sebentar lalu berdiri mendekat becaknya yang sedang dikerjakan oleh tukang las. Secangkir kopi yang ia pesan dibiarkan dingin tanpa ia sentuh.
"Embuh mas... Kadung motor tak bongkar tak lasne, e e... jare mulai Senen sesuk kuwi bentor dirazia polisi.." ungkapannya sedih. Ia bingung, motor bekas yang baru dibelinya dibongkar dan ditaruh pada becaknya, padahal menurutnya teman-temannya pengemudi bentor kalau mulai hari Senin lusa ada razia bentor oleh polisi.
Boyadi beberapa hari yang lalu pinjam uang untuk membeli motor bekas, dan motor tersebut kini sudah dikerjakan oleh mas Sus tukang las yang berdampingan dengan warung yang kami singgahi. Mesin dan body belakang motor tersebut dipasang pada becaknya. Dimodifikasi menjadi bentor.
Banyak tukang las yang bisa memodifikasi becak menjadi bentor, tapi kata Boyadi mas Sus ini yang paling murah.
Beda lagi cerita Bu Prapti yang sehari-hari jualan di pasar. Ia lebih nyaman naik bentor dari pada becak. Katanya pengemudi becak kebanyakan adalah orang yang sudah lanjut usia, yang tidak bisa mengendarai motor. Karena sebagian besar becak yang di pasar sudah bermesin. Bu Prapti Ndak tega melihat orang lanjut usia mengayuh becak, ini alasan ia memilih naik bentor. Bentor juga bisa lebih cepat, bawa belanjaan lebih banyak, dan ongkosnya sama dengan becak biasa.
Tak kurang akal, pemilik kereta kelinci mengalihkan lahan usahanya di pinggiran kota dan menjauhi jalan protokol. Kalau dulu khusus untuk hiburan keluarga, kini berubah fungsi menjadi angkutan masal. Mengangkut penumpang yang kapasitasnya mirip-mirip dengan kereta api betulan.
Kini orang hajatan pengiring temanten, hajatan tamasya, selamatan, rombongan sekolah menggunakan jasanya.
Seperti gambar di atas ada 5 kereta kelinci sedang parkir di pinggiran sawah setelah mengantar penumpangnya yang ada acara di alun-alun. Setelah mengantarkan penumpang mereka parkir di pinggir sawah itu, karena di sekitar alun-alun akan makan banyak tempat dan alasan lain karena dilarang. Barusan setelah acara selesai akan dihubungi untuk menjemput di jalan dekat alun-alun kembali.
Kendaraan yang menyerupai kereta ini bisa memuat 70-100 orang. Acara hajatan, tamasya, kegiatan masal sering menggunakan jasa ini. Tarif yang murah, bisa memuat orang banyak, dan mudah dalam mendapatkannya menjadi alasan mengapa kereta mini ini menjadi pilihan.Â