Punya impian bisa mengunjungi destinasi di berbagai tempat di nusantara? Atau bahkan diberbagai negara di belahan dunia? Jangan hanya menjadi impian, namun harus bisa menjadi kenyataan. Jangan pula karena alasan dana, impian hanya menjadi impian. Sehingga usia tua begitu cepat datang dan kesempatan hanya begitu saja terlewatkan.
Banyak anggapan travelling adalah gaya hidup mewah, pemborosan dan hanya bisa dilakukan bagi mereka yang mempunyai penghasilan melebihi kebutuhan saban bulannya. Buang jauh-jauh pendapat lama tersebut, semua impian bisa menjadi kenyataan bila ada kesungguhan, apapun impian itu. Termasuk juga menjadi traveller.
Mengapa mereka yang berasal dari belahan dunia nun jauh di sana bisa dan kita tidak bisa? Mereka tidak melulu orang kaya, mereka sama halnya dengan kita yang hidup di Indonesia pada umumnya. Para pekerja yang gigih, dan mau menyisihkan uang untuk mewujudkan impiannya. Mereka rela berhemat dalam hidupnya, mereka mau menahan hal-hal yang bagi mereka tidak menguntungkan. Mereka menjadikan rekreasi menjadi keharusan dalam melawan kejenuhan aktifitas keseharian. Mereka memanage, merencanakan dengan matang terutama soal pendanaan agar bisa mencapai keinginanya.
Jangan buang kesempatan, jangan buang-buang uang dengan hal yang tidak penting, bahkan hal-hal yang merugikan kesehatan. Capai keinginan segera sebelum usia kita menua. Segera rencanakan dan persiapkan mulai sekarang.
Kenali seberapa kebutuhan dan penghasilan kita setiap bulannya. Kebutuhan sama dengan pengeluaran, kalkulasi dengan pendapatan yang masuk. Seperti hanya hukum ekonomi pemasukan dikurangi pengeluaran, hasilnya adalah uang yang bisa ditabung.
Bila antara pemasukan dan pengeluaran sama besarnya? Kita harus kencangkan ikat pinggang. Kebutuhan mana yang bisa kita tunda dan kebutuhan mana yang harus kita prioritaskan, baru sisanya kita sisihkan. Bila bulan ini belum bisa kita atur ulang bulan depan, bila bulan depan belum bisa? Bulan depannya lagi. Orang yang mempunyai cita-cita harus mau berpuasa dulu atau tirakat, begitu pula dalam travelling harus benar-benar harus ada kemauan besar bila kondisinya seperti itu.
Itu baru urusan menyisihkan uang untuk ditabung. Dari tabungan tersebut kita perinci lagi kebutuhan apa saja waktu ke depan. Atur lagi seberapa persen yang disisihkan untuk travelling. Bila memang travelling sudah menjadi jiwa, buat rekening khusus travelling sehingga lebih memudahkan dalam pengelolaan dan terpisah dengan dana kebutuhan lain. Yang pasti, langkah terpenting untuk memulai travelling adalah menyiapkan uang alias menabung.
Ada produk tabungan dari bank Danamon, Danamon LEBIH namanya. Jargon DanamonLEBIH percaya bahwa setiap usaha, setiap rupiah, atau setiap hal kecil apapun berarti. Oleh karena itu Danamon LEBIH berusaha untuk menghargai uang kita, lebih  dari siapapun. Saatnya kita pegang kendali, dan nikmati setiap fitur dari Tabungan Danamon LEBIH. Bebas biaya adminitrasi, cashback dari atas pembelanjaan, transfer antar kartu yang murah, gratis asuransi jiwa, serta fitur kekinian yang bakalan memanjakan dan memudahkan dalam travelling. Danamon yang sedang menyebarluaskan semangat saatnya pegang kendali yang berarti memberikan kendali kepada nasabahnya dalam menentukan produk dan layanan financial yang tepat untuk menggapai mimpi.
Tempat tujuan juga akan menentukan apa saja yang akan kita beli di tempat tersebut, istilahnya jajan. Bagi orang single tidak masalah, pergi kemanapun dan pulang kemanapun tanpa bawa jajan tidak ambil pusing. Berbeda dengan yang berasal dari keluarga yang saban pergi terbiasa bawa oleh-oleh. Meski tidak wajib seringkali membikin ribet.