Mohon tunggu...
Nanang Diyanto
Nanang Diyanto Mohon Tunggu... Perawat - Travelling

Perawat yang seneng berkeliling disela rutinitas kerjanya, seneng njepret, seneng kuliner, seneng budaya, seneng landscape, seneng candid, seneng ngampret, seneng dolan ke pesantren tapi bukan santri meski sering mengaku santri wakakakakaka

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

Srawung Ponoragan, Bentuk Kerinduan Pada Kota Kelahiran

5 Januari 2017   22:27 Diperbarui: 6 Januari 2017   10:48 927
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
tari gemblak, tentang suka duka lelaki cantik yang menjadi peliharaan lelaki dewasa

Applause panjang juga diberikan grup teater, mereka berempat usia SMU. Menceritakan situasi keseharian remaja sekarang, tentang seluk beluk kesibukan dan ketidakpedulian, acuh tak acuh, saling berebut benar dan saling menyalahkan bila terjadi ketidakberesan. Mereka menangis tertawa, mereka gembira dan tiba-tiba sedih, begitu pula sebaliknya. Pada akhir cerita ternyata mereka adalah penghuni rumah sakit jiwa. Bentuk kritik sosial kalau situasi sekarang tak ubahnya seperti rumah sakit jiwa.

srawung ponoragan pengisi taman kota, foto Shandy
srawung ponoragan pengisi taman kota, foto Shandy
Apapun bentuknya kegiatan Srawung Ponorogan ini adalah bentuk kepedulian bersama, tentang saling rasa memiliki, tentang kerinduan pada kota kelahiran, kota di mana pernah tinggal, kota di mana pernah dibesarkan, dan kota pesantren di mana pernah menimba ilmu.

*) Ponorogo Adalah Rindu

*) Pm_Am

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun