Menurut berbagai pak Juari yang datang berziarah ke makam Syech Wasil Syamsuddin ini berbagai kalangan, orang Islam, non Islam bahkan turis mancanegara yang didominasi oleh turis dari China. Mereka dengan tujuan dan maksud yang berbeda-beda.
“Lakum dihukum waliadin... Mau Ndak mau ini sudah menjadi tempat umum mas, kita harus menyesuaikan...” kata pak Juari ketika saya berpamitan kemarin. Hanya Allah yang tahu dan maksud hati orang, manusia tidak berwenang menilai niat dan isi hati sesama manusia, apalagi menghakimi imbuhnya. Isyaratnya bila saban periode toleransi agama pernah mengalami pasang surut sedari lokasi ini dibangun sampai sekarang.
*) am_pm
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H