Mohon tunggu...
Nanang Diyanto
Nanang Diyanto Mohon Tunggu... Perawat - Travelling

Perawat yang seneng berkeliling disela rutinitas kerjanya, seneng njepret, seneng kuliner, seneng budaya, seneng landscape, seneng candid, seneng ngampret, seneng dolan ke pesantren tapi bukan santri meski sering mengaku santri wakakakakaka

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Artikel Utama

Museum Angkut, Mengunjungi Lima Benua dalam Satu Area

26 September 2016   20:25 Diperbarui: 27 September 2016   12:00 280
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kali kedua saya mengunjungi museum angkut yang berada di komplek wisata Batu Malang. Serasa tak jemu rasanya, ratusan kendaraan dari jaman ke jaman, dari 5 benua, dan dari produsen negara tempat pabrikan dipajang.

Museum angkut menurut pemandu merupakan museum transportasi pertama di Asia Tenggara. Perasaan saya kali masuk museum ini teringat menteri Jonan, para pemandu dan hampir semua petugas berbusana seragam departemen perhubungan yang dulu di pimpin menteri Jonan. Namun ada juga petugas  berseragam maskapai. Sering kali pengunjung mengira museum ini punya departemen perhubungan, padahal bukan.

Tiket 100-an ribu sudah termasuk terusan pasar apung dan museum topeng. Bagi yang membawa dslr atau mirorrles sediakan uang 20 rinbu untuk bisa sepuasnya memotret dalam museum, dijamin puas.

 [caption caption="moge legendaris"]

[/caption]

[caption caption="Bikin ngiler kolektor"]

[/caption]

Takjub dengan koleksinya, kendaraan langka dan berkelas pasti tak murah. Mobil antik lama dan legendaris di setiap jamannya. Tak hanya mobil lama, mobil produksi baru juga terpampang disana. Mobil-mobil itu bukan replika. Nyatanya saat petang tiba, sebagian mobil diarak keluar melalui lorong-lorong yang sudah disetting dengan replika dan tempat di Amerika. Kendaraan dari masa ke masa.

Kendaraan bermesin dengan cc kecil sampai besar terpampang di museum ini. Bahkan kendaraan tak bermesin juga di koleksinya.

[caption caption="bertenaga manusia, kendaraan khas China"]

[/caption]

Becak dari berbagai kota di Indonesia dengan ciri dan modelnya, orang baru nyadar ketika becak becak itu berdekatan. Begitu juga kendaraan tradisional dari luar daerah-daerah Indonesia. Kendaraan tradisional dari negri China, Thailand, sampai timur tengah.

Jadi di museum ini bisa kita saksikan kendaraan yang bermesin binatang, manusia, bahkan kendaraan canggih bertenaga listrik.

Untuk memudahkan pengunjung museum angkut ini dibagi menjadi beberapa zona. Luasnya lahan kurang lebih 3,7 hektar namun yakinlah takjubnya mata akan menghalau lelahnya kaki dalam melangkah dari setiap sudut museum.

[caption caption="cikal bajal kendaraan bermotor"]

[/caption]

Zona Edukasi, letaknya berada di area ke dua setelah ruang utama. Ruangan ini sangat bermanfaat buat anak-anak. Sejarah perkembangan transportasi akan membawa mereka melintasi era demi era tentunya tentunya tentang transportasi.

Zona Sunda Kelapa dan Batavia, pengunjung dibawa pada situasi pelabuhan dan suasana bongkar muat di pelabuhan Jakarta yang melegenda tersebut. Kendaraan angkut pada jamannya dipajang seakan aktifitas tersebut masih terjadi. Suasana Batavia dijalan kolonial juga terasa kental. Luar biasa museum angkut seakan memboyong pelabuhan sunda kelapa di tempat ini.

[caption caption="Toyota FJ40 Kayami, tahun 1954-4200cc"]

[/caption]

Zona Jepang, di zona ini pihak museum memajang berbagai merk kendaraan dari negara raksasa otomotif Asia ini. Sejarah perkembangan otomotif Jepang dari mulai jaman perang dunia kedua sampai jaman sekarang. Di tempat ini pengunnjung bisa mengetahui sejarah pabrikan Jepang yang timbul tenggelam, yang dulu sukses dan kini terpuruk, atau sebaliknya. Kendaraan pabrikan Suzuki, Honda, Kawasaki, Datsun, Daihatsu, Toyota dikoleksi di sini.

[caption caption="zona Eropa, Jerman"]

[/caption]

[caption caption="Ford cobra"]

[/caption]

 Zona Uni Eropa, di zona ini dipilah pernegara produsen. Zona Jerman, zona Italia, zona Perancis, zona Inggris, zona Amerika.

Pengunjung akan dimanjakan dengan situasi reflika kota negara yang bersangkutan. Di zona Inggris pengunjung bisa berfoto dengan ratu Elizabeth II. Mobil unik mr. Bean, replika Tamam bunga Buckingham, serta koleksi mobil kuno kerajaan menjadi daya tarik untuk berlama-lama di zona ini.

[caption caption="kota gangter"]

[/caption]

[caption caption="zona Hollywood"]

[/caption]

Zona Hollywood zona yang heboh, menjelang petang ada parade mirip-mirip jalanan di sana. Gangter, mafia, serta hiruk pikuk kota Hollywood menjadi pengalaman tersendiri buat pengunjung.

[caption caption="mencicipi kemewahan penerbangan"]

[/caption]

Jangan lewatkan zona pesawat, di sana pengunjung dimanjakan menikmati kokpit serta kabin mewah dari satu penerbangan. Type pesawat angkut dari beberapa type bisa didapatkan di museum ini.

Ada cerita menarik tujuan pengunjung ke museum angkut. Rata-rata ingin melihat beragam nya mobil unik, antik, serta kemewahan nya. Beda buat pak Santoso dari Madiun, dia datang diniati untuk memotret detail mobil-mobil disini. Sebagai bengkel body Repair dia ingin mempunyai referensi, ini loh aslinya mobil.

“Untuk contekan mas...” katanya. Tinggal buka file, dia bisa mencontek.

Hal ini dimanfaatkan oleh mereka yang hidup dari industri kreatif otomotif. Di area pintu keluar ada yang menawarkan jasa body Repair dan aksesoris.

“Mas.. yen kepingin lampu atau aksesoris, tempat kami bisa membuat kan, dijamin sulit membedakan dengan aslinya..” tawar dia, yang mengaku home industri nya ada di daerah Rampal.

[caption caption="syurganya selfie"]

[/caption]

Ayooooo datang ke Malang... Nikmati melewati lima benua dalam satu area.  Ayooo puaskan selfie, ayooo puaskan memotret di museum angkut Batu Malang ini.

 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun