Mohon tunggu...
Nanang Diyanto
Nanang Diyanto Mohon Tunggu... Perawat - Travelling

Perawat yang seneng berkeliling disela rutinitas kerjanya, seneng njepret, seneng kuliner, seneng budaya, seneng landscape, seneng candid, seneng ngampret, seneng dolan ke pesantren tapi bukan santri meski sering mengaku santri wakakakakaka

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama FEATURED

Balon Udara Tradisi yang Sebentar Lagi Punah

17 Agustus 2016   14:38 Diperbarui: 18 Juni 2018   08:01 2621
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
himbauan dari kepolisian yang beredar di medsor, sumber fb Damar

Mungkin pemerintah daerah Ponorogo dalam hal ini dinas pariwisata bisa mengakomodir. Tradisi tetap bisa jalan tapi tidak membahayakan. Entah seperti festival balon yang dikelola dan diberi pengamanan seperti tali, sehingga balon bisa dikendalikan seperti layang-layang. Entah bagaimana dipersalahkan atau di tanah lapang.

Meski himbauan dan larangan dari kepolisian sudah terbit tapi belum tersosialisasikan. Perlu pemahaman bagi masyarakat akan bahaya dan resiko tradisi balon udara.

Terima kasih mas Bastian dan Pak Sigun atas foto dan ceritanya.

#PonorogoAdalahRindu

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun