Ponorogo, 2 Agustus 2016
Alunan Gending walang kekek yang dibalut dengan perpaduan musik modern mengalun. Perlahan para penari berpasangan itu keluar dari balik gapura dibarengi menyalanya lampu laser berwarna-warni.
Penari-penari itu adalah 10 besar peserta Duta Wisata Cilik Thole Genduk Kabupaten Ponorogo yang telah memasuki grand final tadi malam. Ajang ini dihelat bersamaan dengan Hari Jadi Ponorogo ke 520 tahun.
Ketua panitia dalam pidato singkatnya menghaturkan terimakasihnya kepada Bupati dalam hal ini pemerintah daerah yang selalu rutin mengapresiasi bakat dan minat anak-anak usia SD sederajat.
Pendidikan adalah usaha sadar yang dilakukan manusia untuk mengembangkan potensi manusia lain atau memindahkan nilai dan norma yang dimilikinya kepada orang lain dan masyarakat, pidatonya lebih lanjut.
Pada kesempatan yang sama Bupati Ipong Muklisoni mengatakan ajang pemilihan Thole Genduk ini merupakan kegiatan rutin saban tahun yang bisa dikategorikan kegiatan ekstrakurikuler. Pemerintah daerah mempunyai tanggung jawab terhadap regenerasi dan masa depan bangsa. Â
Kegiatan ini oleh Bupati disebut pula sebagai sarana singkronisasi fungsi otak kanan dan otak kiri, seseorang bisa sukses dalam berkarier apabila fungsi ke dua seimbang (balance).Â
Kondisi pendidikan dan kesehatan yang berkualitas akan menciptakan generasi produktif yang diharapkan bisa membawa perubahan positif bagi masa depan bangsa dan negara, hal yang sering didengungkan Bupati sejak awal pemerintahannya. Generasi muda adalah kekuatan anak bangsa yang harus disiapkan sedemikian rupa.
Bupati berpesan kepada semua finalis baik yang menang maupun yang belum tetap menjadi duta seni budaya bagi Kabupaten Ponorogo. Kalah menang adalah aset, mereka telah terpilih dari ratusan peserta yang telah gugur di babak penyisihan.
Mereka adalah yang telah lolos seleksi test tulis, test talenta, test koreo, sampai sesi pemotretan. Dinas Kebudayaan Pariwisata Pemuda dan Olahraga melalui Paguyuban Kakang Senduk bertanggungjawab atas suksesnya kegiatan ini.
Sebenarnya ada dua ajang talenta di Ponorogo yang saban tahun rutin digelar, yang pertama ajang Thole Genduk khusus untuk anak-anak usia SD sederajat, dan satunya Kakang Sendhuk untuk usia SLTA sederajat. Ini adalah bentuk kepedulian pemerintah daerah terhadap pendidikan selain pendidik di bangku sekolah.
Selain berprestasi di sekolah mereka juga dituntut berprestasi non akademik sesuai talenta masing-masing. Ajang ini sekaligus sebagai tempat mengasah bakat minat, terutama pada seni budaya dan pariwisata.
Antusias suporter dari sekolah asal kontestan bergemuruh memberi dukungan yang bergengsi ini.
Pertanyaan juri dijawab dengan lugas, terkadang memancing tawa namun rata-rata jawaban mereka cerdas.Â
Pemenang Thole Ponorogo 2016
Gema Samovar Cahya Arsa    Thole
Rama Zidan Pradana  Wakil   Thole 1
Gabriel Bhaskar Arya D Â Â Â Â Â Â Wakil Thole 2
Orafi Adam Mahesa A Â Â Â Â Â Â Â Wakil Thole 3
Fakrihans Ardiyanto          Thole Bertalenta
Atha Widarta Taufiqul H Â Â Â Â Â Thole Favorit
Pemenang Gendhuk Ponorogo 2016
Putri Wahyu Septiyani        Gendhuk
Amelia Nurwafianti          Wakil Gendhuk 1
Wahyu Alvita Arianastiti      Wakil Gendhuk 2
Nurista Ayu Soutul Haqiqi     Wakil Gendhuk 3
Angelina Cinta Ramadhani     Gendhuk Bertalenta
Ella Yoja Navita S Gendhuk    Favorit
Untuk kedepannya kepala dinas pariwisata berharap ajang pemilihan Thole Gendhuk  bisa semakin berkualitas sekaligus secara kuantitas  pesertanya semakin banyak.  Menurutnya kegiatan ini bisa sebagai portal kebudayaan asing yang tak sehat bagi keberlangsungan dan kearifan budaya lokal.
Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H