Ponorogo, 24 Mei 2016
Ini kali pertama saya menonton pertandingan bola di lapangan langsung. Sorak-sorai penonton menggemparkan lapangan. Gemuruh tepuk sorak penonton yang memadati stadion membuat andrenalin pemain yang bertanding semakin terpacu.Â
Dukungan tampaknya tidak berimbang, atribut dan warna kostum penonton lebih didominasi warna ungu warna khas team Persik Kediri. Entahlah masyarakat Ponorogo sedari dulu banyak menjadi fans Persik Kediri dan Arema Malang. Terbukti setiap kesebelasan tersebut main, puluhan bus penyakit suporter diberangkatkan dari Ponorogo.
Tanpa pagar pembatas penonton tertib dan berusaha menjaga suasana. Sekilas polisi, tentara, dan petugas keamanan hanya berjaga berbaur santai dengan penonton. Pemandangan yang sulit didapatkan di Indonesia saat pertandingan setertib itu.
Pertandingan kemarin adalah pertandingan persahabatan antara antara Persik Kediri melawan Deltras Sidoarjo. pertandingan yang dihelat dalam rangka peresmian Stadion Darussalam Gontor.Â
Di usianya yang memasuki 90 tahun Pondok Modern Darussalam Gontor menjelma menjadi pondok yang betul-betul modern. Sistem pembelajaran, gedung-gedung, sertas fasilitas terus dikembangkan.Â
Stadion Darussalam Gontor inilah salah satunya, kemegahan stadion serta fasilitasnya siap menampung event sepak bola skala nasional sekalipun. Luas Stadion Darussalam Gontor 1,8 ha. Â Dengan pintu utama di bagian utara sekaligus sebagai tempat parkir yang mampu menampung ratusan kendaraan.
Banyaknya drainase di pinggir lapangan diharapkan mampu menyerap air ketika hujan. Konon rumput matrelanya didatangkan dari Malang, dan ada petugas khusus yang merawatnya.
Bukan pemborosan atau bermewahan, namun untuk pengembangan fasilitas santri. Segala hal yang menyentuh kepentingan dan kebutuhan santri menjadi prioritas. Konon stadion ini mampu menampung 8 ribuan penonton. Tribun sebelah barat terlihat kokoh dilengkapi fasilitas MCK yang memadai, Tribun VVIP.Â
Lokasi untuk pengambilan gambar bagi video dan fotografi juga nampak ditempatkan di area khusus sehingga ke depannya sudah dikonsep untuk siaran live. Terbukti dari rapinya penempatan peralatan kemera, komputer, sound sistem ditata sedemikian rupa dan  dioperasikan para santri. Sehingga bisa membackup semua sudut lapangan.
Kyai Hasan Sahal berharap dari Stadion Darussalam Gontor ini terlahir para pesepak bola dari kalangan santri yang bisa mengharumkan negeri. Sebelum dilakukan pertandingan antara Persik Kediri dan Deltras Sidoarjo dilakukan tendangan pinalti sebagai simbolis oleh Kyai Hasan Sahal.Â
Tendangan pinalti ini menandai diresmikannya Stadion Darussalam Gontor. Pada pertandingan kemarin dimenangkan oleh Persik Kediri (4:1) atas Deltras Sidoarjo. Acara berakhir 39-an menit menjelang adzan Maghrib, mungkin di lingkungan pesantren segala aktivitas selain sholat magrib dihentikan.
Stadion Darussalam Gontor ini berada di timur Polsek Mlarak, tepatnya di jalan utama menuju kecamatan Mlarak. Berada dekat area penduduk menjadi nilai plus bagi warga sekitar untuk ikut merasakan rejeki dari berjualan dan jasa parkir di halaman-halaman rumah penduduk.Â
Berada di dekat persawahan menjadi daya tarik tersendiri, pemandangan hijau persawahan berlatar belakang gunung Bayangkaki membuat stadion menarik untuk berfoto-foto.
Menjelang peringatan 90 tahun Pondok Pesantren Gontor akan diselenggarakan kompetisi sepak bola, sekitar bulan Agustus, cerita pak Jarno warga yang halamannya kecipratan rejeki untuk parkir.Â
Sebagai warga Ponorogo kami bangga bahwasanya Pondok pesantren Gontor mempunyai stadion bola yang representatif. Dan ini bukti bahwa pondok pesantren untuk rakyat dan dekat dengat rakyat, bukan tertutup seperti kabar burung selama ini.
"Selamat HUT Pondok Pesantren Darussalam Gontor"
Â
#90TahunGontor
#90NTOR
#PonorogoAdalahRindu
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H