Pada kesempatan ini saya sempat mendekat, dan saya berusaha bertanya. Lelaki yang sedari awal mirip pemimpin kesenian jalanan thik. Dia mengaku bernama Muhammad Tarom, benar dia ketua rombongan.
Ketika ditanya gamelannya mirip gamelan Cilacapan? Mas Tarom menggeleng. Terasa perpaduan antara gamelan reyog dan sesekali gamelan seni jaran kepang Cilacapan maupun Tulungagungan.
"Ini gending Mojopaitan mas...." jelas Mas Tarom.
Ponorogo dulu merupakan basis terakhir kerajaan Majapahit. Banyak Demang yang setia pada Majapahit, meski kerajaan Demak Bintoro sudah berdiri. Banyak pelarian perang Majapait yang bersembunyi dan menetap di Ponorogo. Sehingga muncullah sejarah Raden Patah mengutus adiknya yang bernama Raden Katong meredakan suhu Politik Ponorogo pada saat itu.
Asal grup kesenian ini dari Desa Coper kecamatan Jetis, timurnya Desa Kutu yang menjadi legenda basis terakhir kerajaan Majapahit di Ponorogo.
Mungkin ini dulu perpaduan reyog yang asli dari Ponorogo dan tarian jarang thik yang dibawa oleh prajurit pelarian Majapahit.Â
Entahlah... perlu pengkajian mendalam tentunya tentang hal ini.
Jaran kepang menurut mas Tarom menggambarkan prajurit berkuda.
Sebagus apapun kudanya kalau penunggangnya ndak mutu percuma, kata Mas Tarom Ini merupakan simbolik dari kepemimpinan, di mana seorang pemimpin sangat berperan dalam keberhasilan dalam suatu lembaga yang dipimpinnya.Setelah keempatnya keluar, penari jaranan kepang berjajar menari bersama. Mereka berlarian, berloncatan, mengendus-endus mirip orang yang kerasukan.