Mohon tunggu...
Nanang Diyanto
Nanang Diyanto Mohon Tunggu... Perawat - Travelling

Perawat yang seneng berkeliling disela rutinitas kerjanya, seneng njepret, seneng kuliner, seneng budaya, seneng landscape, seneng candid, seneng ngampret, seneng dolan ke pesantren tapi bukan santri meski sering mengaku santri wakakakakaka

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

Jaranan Thik Ponorogo Dikembangkan oleh Pelarian Majapahit?

22 Mei 2016   23:20 Diperbarui: 23 Mei 2016   17:44 2311
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pada kesempatan ini saya sempat mendekat, dan saya berusaha bertanya. Lelaki yang sedari awal mirip pemimpin kesenian jalanan thik. Dia mengaku bernama Muhammad Tarom, benar dia ketua rombongan.

Ketika ditanya gamelannya mirip gamelan Cilacapan? Mas Tarom menggeleng. Terasa perpaduan antara gamelan reyog dan sesekali gamelan seni jaran kepang Cilacapan maupun Tulungagungan.

"Ini gending Mojopaitan mas...." jelas Mas Tarom.

Ponorogo dulu merupakan basis terakhir kerajaan Majapahit. Banyak Demang yang setia pada Majapahit, meski kerajaan Demak Bintoro sudah berdiri. Banyak pelarian perang Majapait yang bersembunyi dan menetap di Ponorogo. Sehingga muncullah sejarah Raden Patah mengutus adiknya yang bernama Raden Katong meredakan suhu Politik Ponorogo pada saat itu.

Asal grup kesenian ini dari Desa Coper kecamatan Jetis, timurnya Desa Kutu yang menjadi legenda basis terakhir kerajaan Majapahit di Ponorogo.

mas Tarom menunjukan perbedaan caplokan Tulungagungan dengan Panaragan, dokpri
mas Tarom menunjukan perbedaan caplokan Tulungagungan dengan Panaragan, dokpri
Perbedaan antara harapan thik Tulungagung-an menurut Mas Tarom terletak pada gigi caplokan. Sambil mengajak ke lorong barat rumah dia menerangkan bahwa caplokan Tulungagung-an gigi taringnya dari bawah. Sedangkan Ponoragan taringnya atas bawah, bawah berfilosofi kekuatan menopang sedangkan atas menghancurkan. Jadi naga atau harimau yang kuat sekaligus mematikan. 

Mungkin ini dulu perpaduan reyog yang asli dari Ponorogo dan tarian jarang thik yang dibawa oleh prajurit pelarian Majapahit. 

Entahlah... perlu pengkajian mendalam tentunya tentang hal ini.

penari jaran kepang, dokpri
penari jaran kepang, dokpri
jaran kepang melambangkan prajurit berkuda, dokpri
jaran kepang melambangkan prajurit berkuda, dokpri
Penari jaranan kepang keluar setelah penari caplokan. Jumlah penarinya 4, keluar satu persatu. Penari pertama lembut dan penari selanjutnya semakin kasar.

Jaran kepang menurut mas Tarom menggambarkan prajurit berkuda.

Sebagus apapun kudanya kalau penunggangnya ndak mutu percuma, kata Mas Tarom Ini merupakan simbolik dari kepemimpinan, di mana seorang pemimpin sangat berperan dalam keberhasilan dalam suatu lembaga yang dipimpinnya.Setelah keempatnya keluar, penari jaranan kepang berjajar menari bersama. Mereka berlarian, berloncatan, mengendus-endus mirip orang yang kerasukan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun