Kami serasa berkejaran dengan matahari, padatnya jadual kegiatan, kerasnya medan yang kami lalui harus disikapi dengan bijak. Waktu dan jarak tempuh benar-benar harus diperhitungkan, agar semua sesuai perhitungan.
Tulisan ini menceritakan kekaguman saya tentang keindahan pulau, pantai, serta pemandangan di Derawan. Airnya yang jernih sampai tembus pandang sampai dasar. Ikan-ikan dan biota laut yang terlihat jelas di jernihnya air, serta indahnya tempat-tempat penyelaman yang membuat para penyelam mabuk kepayang enggan untuk berhenti menyelam.
Dibalik keindahan tersebut bermunculan kotek-kotek dan bangunan. Setiap kotek baru membuat dermaga sendiri, bisa dibayangkan jumlah dermaga dengan perbandingan jumlah kotek. Bila tidak ditertipkan keindahan dan kekhasan pulauDerawan akan segera sirna.
Mungkin tulisan ini bisa menjadi bahan masukan bagi pengelola wisata di Kaltim.
Tulisan ini menceritakan tentang upaya penduduk lokal beserta pengelola dalam melestarikan danau pulau Kakaban. Pengunjung yang sudah tercemar dengan air diluar danau kakaban dilarang berenang atau menyelam di danau Kakaban. Tujuannya agar bioata danau Kakaban tidak tercemar oleh biota luar danau Kakaban.
Cara penduduk dan pengelola danau Kakaban mirip dengan cara kami menjaga kesetetirilan kamar operasi di tempat kami bekerja.
Adat istidat, kebiasaan, dan kepribadian seseorang bisa di nili tu di lihat dari cara mengemudinya. Bagaimana cara para pengemudi Jawa Tengah ketika akan mendahului, bagaimana para pengemudi di Jawa Timur ketika mendahului, mudah sekali ditebak oleh para pengemudi truk-truk yang saban hari hidup di jalanan. Begitu juga bagaimana cara mengemudi dan budaya masyarakat Kalimantan Timur yang cenderung berbahaya.
Motor dan pejalan kaki juga tidak mau kalah, mereka sangat individual, hanya memikirkan dirinya sendiri. Mungkin perubahan situasi dari sepi menuju daerah ramai. Saya yakin bersamaan pesatnya kemajuan Kaltim semua akan tertatur dan tertip lalu linttas seperti daerah lain di Indonesia.