Telah Terpikirkan Ada Risers Cewek dalam Datsun Risers Expedition dan Kompasiana Blog Trip (9)

Awalnya sempat sangsi dan kepikiran ketika ada risers cewek di Datsun Risers Expedition dan Kompasiana Blog Trip. Apakah mampu? Apakah kuat? Apakah mereka bisa?

Namun semenjak dikumpulkanya para risers di dieler Nissan-Datsun Samarinda pertanyaan tersebut terjawab. Panitia memeprkenalkan tiap tim, tiap risers mulai risers 1 sampai risers 5. Para Risers cewek tersebut mendapatkan mobil Datsun Go+ Panca nomor 3 yang berarti ada di belakang kami (risers 2 tim kami).

Luar biasa tanjakan, jalan berliku, jalan bergelombang, dan belantara kalimantan yang harus kami lalui bisa dilewati dengan mudah. Bahkan kekawatiran kami pada risers 3 terbantahkan setelah kami risers 2 berkali-kali disuruh RC untuk menambah kecepatan. Akhirnya tim kami yang menjadi bulan-bulanan dibuly beramai-ramai katanya kalah sama risers perempuan.

Dalam perkenalan panitia memperkenalkan para risers cewek ini adalah merupakan para cewek saringan dari Datsun Indonesia, mereka terpilih dari ratusan pegawai datsun Indonesia untuk bergabung dengan kami melahap jalanan di belataran Kalimantan Timur. Mereka pegawai-pegawai teladan Datsun Indonesia sehingga berhak mewakili perusahaan. Jadi tidak salah kemampuan di atas rata-rata untuk menaklukan jalanan dengan mengendarai Datsun Go+ Panca.

Pasti telah terpikirkan mengapa Datsun Risers Expedition memilihnya, pasti dengan pertimbangan yang masak-masak.

Mereka adalah Maya, Echie, dan Devi. Mereka cewek tangguh yang mampu menaklukan Datsun Go+ Panca, mereka juga berhasil menaklukan sangarnya jalanan bekas tambang di kalimantan timur. Cara mengemudinya luar biasa halus dan responsif. Sehabis dari rumah adat Dayak Miau Baru posisi mereka diubah di depan kami (depan risers 1) jadi dari dasborad risers 2 bisa terlihat bagaimana mereka bermanuver, bagaimana mereka menuruni jalan yang kiri-kananya berjurang. Mereka juga handal bagaimana harus memilih jalan di antara jalan yang berlubang yang bisa membuat mobil terperosok atau gadok (membentur batu). Dengan lihainya pula para riser cewek ini menjadi navigator untuk mengarahkan penegmudi atau mobil dibelakangnya untuk menghindari jalan yang rusak. 

Mereka terus memberi komando pada mobill risers yang dibelakangnya untuk menghindari motor yang berlalu lalang seenaknya, mereka memberi aba-aba untuk memakai gigi kecil ketika tanjakan. Mereka berteriak memberi tahu kalau di depan ada truk tronton besar yang menghabiskan bahu jalan, sehingga pengemudi di belakanganya bisa menghindar dan memersiapkan diri.

Candaan dan manja mereka membuat suasana semakin hidup, mungkin ini alasan Datsun Risers Expedition memilih mereka bergabung dengan kami. Mereka jadi salah satu motivasi dan penyemangat. Mereka energik, dan pandai membawa diri. Bagaimana saat gembira, dan bagaimana di saat darurat.

Mereka bisa menjadi model dadakan, mereka bisa menjadi spot foto yang luar biasa. Kecantikan dan kecerdikannya menjadi bahan inpirasi para risers lelaki untuk tulisan dan jepretanya. Para risers perempuan ini menjadi penyebab hardish diantara para risers lelaki cepat penuh.

Di saat kejenuhan sedang mendera, sepanjang jalan hanyalah jalanan rusak dan berlobang mereka bisa menjadi bahan candaan untuk mengusir kejenuhan. 

Di saat berjam-jam terombang-ambing di tengah lautan, di saat semua kelelahan dalam perjalanan kapal boot yang menjemukan mereka mempunyai cara tersendiri untuk memecahkan penat tersebut. Kami diantara para risers lelaki saling membuly, saling berolok seakan berebut simpati para risers cewek ini. Terkadang tertawaan dan candaan kami berlebihan sehingga pengemudi dan pemilik kapal ikut tertawa terpikal-pingkal.

Ada nuansa tersendiri, entah bagaimana jadinya kalau hanya risers lelaki yang diberangkatkan. Pasti Datsun Risers Expedition telah memikirkan hal ini sebelumnya.

Bukan perkara mudah terapung di lautan berjam-jam, perut diguncang, kepala seakan dibentur-berturkan mengikuti arus gelombang. Luar biasa kami mempunyai energi cadangan dari aura para risers perempuan ini.

Selain para riser perempuan yang terbagi dalam tim juga ada mbak Indri manager Datsun Indonesia, mbak Dayu dari kompas.com serta para peserta perempuan awak media yang membuat hidup susana.

Bukannya kami para risers lelaki berpikiran mesum, namun situasi jauh berbeda kalau selama seminggu di belantara atau di tengah lautan hanya saling bertatap dengan para lelaki. Bisa-bisa kami saling berkelai wakakakakakaka.

Saya telah salah menilai para perempuan, saya salah menilai para risers perempuan ini di awal, untuk itu saya mohon maaf dan kami ucapakan banyak terima kasih atas perjalanan yang mengesankan. Semoga di kesmpatan lain kita masih dipertemukan. Terima kasih Datsun Indonesia, terima kasih Kompasiana, terima kasih kompas.com, dan terima kasih para risers dan krue semua atas pertemanan yang luar biasa ini.

 

"Parade Lensa Lanang"

 

*) salam njepret
*) salam kampret