Sangatlah beruntung kami diberi kesempatan untuk menikmati kehindahan alam pulau Derawan, pulau ciptaan Tuhan yang sudah mulai diusik oleh tangan-tangan jahil manusia.
Luar biasa kami dijadikan saksi tentang keagungan Tuhan yang entah sampai kapan bisa bertahan.
Pantai yang sangat cocok untuk pre weding atau berbulan madu. Pantai yang akan selalu menghasilkan poto yang luar biasa dari sudut bidik manapun. Benar-benar kami dimanjakan, dan dibuat enggan beranjak.
"Hati-hati ubur-ubur disini menyengat dan beracun, pakai alas kaki dan jangan terlalu ke tengah..." teriak pemandu ketika salah satu dari kami nekat berendam agak ke tengah.
"Air datang... air datang sebentar lagi tempat ini terendam, segara menuju ke tepian..." kata pemandu, dan kamipun menuju ke tepian menjauh dari air yang semakin merendam tempat kami berdiri.
Biota laut lainya bergoyang-gotyang diterjang gelombang, ikan-ikan cupang berlarian menghindari serangan. Sungguh pemandangan yang luar biasa yang sulit kami dapatkan di tempat lain.
Mereka menceritakan banyak orang luar pemilik kotek (pemilik resot, pemilik home stay) berlomba mebuat bangunan, berlomba membuat dermaga. Pulau ini sekarang mirip matahari yang memnacarkan sinar berupa dermaga-dermaga kayu yang menjang ke lautan tanpa ada pembatasan.
Tiap kotek mempunyai satu dermaga, bisa dibayangkan bagaimana jadinya pulau ini kedepan.